Ketika Manchester City ditahan imbang Chelsea (4-4) di Stamford Bridge dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-12 lalu, Jeremy Doku menjadi salah satu pemain Man City yang tak bisa berkontribusi banyak.Â
Rupanya, pelatih Chelsea Mauricio Pochettino mengetahui letak kekuatan dari pemain baru Man City. Berposisi sebagai gelandang di sisi kiri, Doku kerap tampil atraktif yang dipadukan dengan pergerakan cepat dalam mengelabui lawan. Â
Saat menjamu Man City, Pocthettino memainkan James Reece di posisi bek kanan. Sepanjang sejam dari berjalannya laga, Doku tak banyak melakukan penetrasi dan pergerakan yang menembus barisan pertahanan Chelsea. Kedisiplinan Reece meredam kreativitas Doku, serentak melemahkan penyerangan Man City dari sisi sayap.Â
Tak ayal, Guardiola pun memilih untuk kembali ke sistem lama, yang mana menarik keluar Doku dan menggantikannya dengan Jack Grealish.Â
Kendati demikian, sejak didatangkan di awal musim ini dari Stade Rennais, Doku cepat beradaptasi dengan permainan di Liga Inggris dan serentak menjadi salah satu sosok yang sangat spesial dari skuad Man City pada musim ini.Â
Pemain timnas Belgia ini sudah menjadi salah satu andalan Man City sejauh ini. Bahkan, persaingan di sektor sayap Man City makin keras. Secara tak langsung, Grealish mendapatkan pesaing yang sepadan tetapi dengan gaya yang lebih berbeda dan menguntungkan pola permainan Man City. Â
Kendati baru berlaga di tujuh laga dari 12 laga yang telah dimainkan di Liga Inggris, Doku sudah menjelma menjadi pemain yang berkontribusi besar untuk lini depan Man City.Â
Tercatat Doku sudah mencatatkan dua gol dan lima assist termasuk 4 assist yang dibuat saat Man City bermain kontra Bournemouth. Doku pun menjadi pemberi assist terbanyak Man City musim ini.Â
Pesona Doku menanjak naik saat bermain kontra Bournemouth. Tak tanggung-tanggung, pemain kelahiran 27 Mei 2003 ini  menciptakan empat assist  dan satu gol dalam laga tersebut.Â
Atas performanya itu, pelatih Man City Pep Guardiola berkomentar bahwa saat Doku  memegang bola, suporter tampak antusias termasuk dirinya.Â
Gaya permainan Doku seperti berbeda dari gaya Guardiola. Guardiola sangat menekankan permain tim terlepas dari kualitas individu yang dimiliki oleh para pemain.Â
Bahkan, pemain seperti Ryan Mahrez dan Jack Grealish yang mempunyai tingkat dribel yang juga sangat meyakinkan harus patuh pada instruksi Guardialo untuk bermain sebagai tim daripada lebih menekankan kualitas individu.Â
Tak elak, Grealish dan Mahrez diformat menjadi pemain berorientasi tim, daripada pemain yang menekankan dribel semata. Â
Berbeda dengan Doku yang tampaknya diberi kebebasan luas di sisi kiri untuk melakukan dribel dan tak jarang melakukan aksi atraktif guna mengelabui lawan.Â
Artinya, Guardiola mau mencoba sesuatu yang baru di lini depan dengan kualitas yang dimiliki oleh Doku. Atau juga, Guardiola melihat daya gedor Doku yang tak segan untuk bermain satu lawan satu dengan pemain lawan dan itu memberikan warna berbeda dengan permainan Man City.Â
Bagaimana pun, Guardiola yang hampir sudah tujuh musim di Man City pastinya ingin menghadirkan  warna berbeda dari taktiknya. Tujuannya agar permainan tim makin dinamis dan tak gampang terbaca oleh lawan.Â
Contohnya saja saat Guardioa merekrut Erling Haaland musim lalu.Â
Guardiola harus beradaptasi dengan kualtias Haaland, yang mana permainan Man City gencar dengan gaya serangan balik, dan juga lebih bermain secara langsung dari pada permainan dari kaki ke kaki.Â
Sama halnya dengan keberadaan Doku. Gaya kepelatihan Guardiola perlu beradaptasi dengan kualitas Dokus. Dengan itu, Â ada sesuatu yang baru dari permainan Man City. Akibat lanjutnya, permainan Man City pun tak gampang terbaca oleh lawan.Â
Doku bisa menjadi andalan Man City saat menjamu Liverpool di stadion Etihad dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-13 akhir pekan ini. Keberadaan Doku bisa menjadi ancaman untuk lini belakang Liverpool.Â
Untuk itu, pelatih Liverpool harus putar otak untuk mencari bek kanan yang benar-benar bisa mematikan pergerakan Doku di sisi kiri permainan Man City.Â
Trent-Alexander Arnold yang biasanya bermain sebagai bek kanan harus tampil disiplin. Kecenderungan untuk bermain ke depan dengan membantu serangan bisa menjadi petaka daripada keuntungan bagi Liverpool.Â
Reece James membuktikan bagaimana mendiamkan Doku saat timnya Chelsea bermain kontra Man City. Kedisiplinan itu membuat Doku tak bisa berkutik banyak dan harus ditarik keluar oleh Guardiola.Â
Skenario yang sama juga perlu dibangun Liverpool agar Doku tak menggila dan menjadi faktor pembeda saat Liverpool bertandang ke markas Man City dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-13.Â
Doku adalah mutiara berharga Guardiola musim ini. Pergerakannya kerap merepotkan lawan.Â
Thierry Henry yang pernah bekerja sama dengan Doku juga ikut memuji kualitasnya. Mantan pemain Perancis itu menyatakan bahwa saat berhadapan satu lawan satu dengan Doku, yang tertinggal adalah berdoa.Â
Pernyataan Henry itu bisa menjadi awasan untuk Liverpool. Kualitas Doku bis menjadi andalan Guardiola sekaligus ancaman serius untuk Liverpool akhir pekan ini.Â
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI