Kadang kala, pembeli enggan berbelanja ke kios karena perubahan harga yang cepat. Penjual terkesan tak pasti dan menaikan harga ketika melihat si pembeli sangat membutuhkan barang yang diinginkan.
Selain harga, juga faktor lain adalah ketersediaan barang. Kios itu hampir tersedia semua barang kebutuhan pokok yang diinginkan oleh rumah tangga.Â
Ketika pembeli tahu ketersediaan barang di kios itu, ada kepastian untuk dikunjungi oleh pembeli. Si pemilik kios juga memberikan referensi jika ada orang lain membutuhkan barang yang sama.
Kedua, penjual mengenal para pembeli dengan baik.
Salah satu hal yang menarik dari kios itu adalah kemampuan pemiliknya mengenal konsumen dan pembeli yang datang. Umumnya, pembeli yang datang adalah tetangga yang berasal dari lingkungan sekitar kios itu. Jadinya, si penjual gampang menghafal nama mereka dan menyapa mereka dengan menyebutkan nama mereka saat datang membeli.
Hal itu terjadi karena faktor keseringan pembeli datang ke tempatnya. Juga, hal itu dipengaruhi oleh kemampuan si penjual berkomunikasi dengan pembeli.Â
Menariknya, komunikasi itu bukan saja soal bisnis tetapi juga soal urusan pribadi. Tak elak, penjual yang sebenarnya datang dan berasal dari luar kota itu dikenal dengan baik.
Ketiga, jujur dan ramah dengan pembeli.
Bersikap jujur menjadi salah satu fondasi kuat dalam berbisnis. Hal yang sama dilakukan oleh kios yang berada di lingkungan kami.
Suatu kali, keponakan saya membeli gula di kios itu. Karena terburu-buru, keponakan saya mengambil gulanya dan lupa mengambil uang kembalian. Lantas, ayahnya pergi kembali ke kios itu dan menanyakan perihal uang kembalian.
Tanpa ragu, si pemilik kios mengembalikan uang sisa dan menjelaskan bahwa keponakan saya lupa mengambilnya. Ternyata, hal yang hampir sama juga terjadi dengan pembeli lain.Â