Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kewajaran Gibran Jadi Cawapres dan Ujian Rasionalitas Pemilih

22 Oktober 2023   12:38 Diperbarui: 23 Oktober 2023   02:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hemat saya, alih-alih membangun narasi dan opini yang bisa memecah bela dan mengancam persatuan negara, lebih baik fokus, pertama-tama pada pendidikan politik pada rakyat. 

Rakyat mesti dibekali pengetahuan politik agar kelak tahu dan sadar dalam membuat pilihan politik di pilpres 2024. 

Pengetahuan politik itu berupa visi dan misi yang terbungkus oleh program kerja nyata dan sesuai kebutuhan rakyat. 

Dengan ini, tidak cukup membawa ide kesinambungan program kerja pemimpin terdahulu jika hal itu tak dibarengi dengan sikap politik bekerja untuk kepentingan rakyat dan cenderung melapangkan kepentingan koalisi semata, golongan tertentu atau juga keluarga.

Sama halnya juga membawa ide perubahan tetapi ujung-ujungnya hanya mengritik pemimpin terdahulu tanpa solusi atas kritik yang tersampaikan. Jadinya, ajang kampanye politik hanya melihat kekurangan pemimpin sebelumnya dan tidak memberikan solusi politik yang mencerahkan. Menjadi masalah jika ide politiknya hanya berisi narasi menghina atau juga fitnah.

Untuk itu, di tengah dinamika politik yang terjadi saat ini, narasi pemecah belah tak boleh mendapat tempat dan waktu. Hal yang perlu mendapat ruang adalah diskusi politik dalam mengarahkan masyarakat pada pilihan yang baik dan benar.

Jika kemudian Gibran menjadi cawapres, hal itu merupakan wajah yang wajar dari dinamika politik di sebuah negara demokrasi. Yang tidak wajar jika jalan politik itu hanya untuk melapangkan kepentingan golongan atau juga mempermainkan kekuasaan demi kepentingan sentimen keluarga.

Pada akhirnya dalam kontestasi pilpres, rakyat yang akan memilih. Pilihan rakyat terlahir dari disermen atas program kerja dan narasi politik para capres dan cawapres dan bukan semata-mata bertolak dari aspek figur dan ketokohan semata.

Oleh sebab itu, daripada fokus membangun narasi keberatan, penolakan, dan sinis atas langkah politik Gibran, tiap calon dan koalisi sekiranya fokus pada kampanye politik yang sehat. Rasionalitas rakyat dalam berpolitik mesti dibangun. 

Caranya dengan menampilkan laku politik yang sehat. Cara itu pula yang bisa mengiringi opini dan pikiran politik rakyat dalam menilai mana yang mesti dipilih dan mana yang tidak.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun