Geliat pariwisata di kota Labuan Bajo makin berkembang. Hal itu nampak lewat perkembangan yang terjadi mulai dari sisi infrastruktur jalan, perhotelan, dan jasa akomodasi untuk kepentingan berwisata.
Ditambah lagi dengan pelbagai macam program pemerintah yang membuat nama Labuan Bajo makin mendunia. Barangkali kegiatan KTT Asean Summit pada 10-11 Mei 2023 menjadi salah satu event yang mengangkat nama Labuan Bajo ke tingkat internasional.
Terang saja, kota Labuan Bajo makin dikenal. Pernah suatu waktu di Jakarta ketika saya naik taxi. Dalam perjalanan ke tempat tujuan saya, saya berbincang dengan si sopir.
Sampailah kami saling bertanya asal kami. Ketika saya menyampaikan ke sopir taxi itu bahwa saya berasal dari Flores, sopir itu langsung meyambar perkataan saya dengan menyebut kota Labuan Bajo.
Bisa saja, sopir itu mengenal kota Labuan Bajo karena pelbagai event nasional dan internasional seperti KTT Asean yang telah dilaksanakan di kota ujung Pulau Flores ini.
Kota Labuan Bajo menyimpan banyak persona. Barangkali tak sedikit orang yang hanya memikirkan berwisata bahari seperti mengunjungi Pulau Padar, melihat komodo dan lain sebagainya. Di kota Labuan Bajo sendiri sebenarnya ada beberapa titik yang bisa memanjakan mata untuk berwisata.
Puncak Waringin, demikian nama salah satu tempat di Labuan Bajo yang terletak di salah satu bagian perbukitan di kota Labuan Bajo. Tempatnya cukup strategis lantaran berada di sekitar pusat kota Labuan Bajo, terdapat beberapa hotel di sekitarnya.
Puncak Waringin merupakan salah satu tempat wisata yang dibenahi di era pemerintahan Presiden Jokowi. Pembenahannya mulai dari arsitektur gedung hingga lingkungan di sekitarnyaÂ
Di kompleks area Puncak Waringin ini sudah ditata sedemikian menarik, yang mana ada tempat khusus atau view deck guna menikmati sunset dan kota Labuan Bajo.
Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan arsitektur tempat Puncak Waringin yang tertatah dengan rapi. Di Puncak Waringin terbangun beberapa fasilitas seperti tempat parkir, toilet, musola dan area penjualan sovenir.
Sebelum pukul 5 sore, kami sudah memasuki area Puncak Waringin. Setelah membayar tiket seharga 10 ribu rupiah, kami pun menuju view deck yang berada di depan gedung yang berasitekturkan rumah adat Manggarai.
Sebelum sampai ke view deck, mata dimanjakan dengan arsitektur yang cukup modern. Penataannya membuat Puncak Waringin nyaman untuk menikmati senja dan kota Labuan Bajo.
Di area view deck, ada beberapa kursi yang disiapkan. Arah view deck pun langsung ke area kota Labuan Bajo dan arah di mana matahari terbenam.
Sebelum sungguh-sungguh melihat sunset, kita dimanjakan dengan kota Labuan Bajo dan pesisir pantai yang dipenuhi oleh pelbagai jenis kapal laut. Laut yang tenang dan pelbagai kapal pinisi ikut memanjakan mata. Ditambah lagi dengan angin yang bertiup dari arah pantai.
Puncak Waringin menjadi tempat yang pas untuk menikmati indahnya kota Labuan Bajo dan sunset di sore hari.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H