Ketiga penyerang ini bukanlah pilihan utama lantaran pemain utamanya cedera. Broja dan Palmer baru pertama kali diturunkan sejak menit pertama musim ini. Menariknya, Pochettino membangkucadanhkan Raheem Sterling dan memasukannya sebagai pemain pengganti pada babak kedua.
Kendati demikian, Chelsea malah meraih hasil positif. Bayang-bayang kekalahan terjauhkan. Kemenangan kedua Chelsea di Liga Inggris musim ini sangatlah signifikan.
Selain komposisi penyerang baru, Pochettino juga melakukan eksperimen dengan memainkan bek kiri M. Cucurella di posisi bek kanan.Â
Di posisi bek kiri, Pochettino memainkan bek muda, Levi Colwill. Colwill menjadi salah satu pemain yang cukup tampil apik dalam laga ini termasuk menciptakan satu assist untuk Mudryk.
Kemenangan Chelsea terjadi saat Pochettino keterbatasan pemain inti dan harus melakukan eksperimen pada pemainnya. Jalan itu sukses dan memberikan kesan bahwa Chelsea sebenarnya bisa bangkit dari keterpurukan.
Caranya dengan memberikan kesempatan yang sama untuk semua pemain, termasuk para pemain muda. Tujuannya agar terbangun persaingan di antara pemain dan menjauhkan kesan antara pemain berlabel mahal dan tidak. Semua pemain mempunyai peluang yang sama dan mesti tampil meyakinkan agar mendapat jam bermain.
Mudryk yang mencetak salah satu gol ke gawang Fulham pastinya mendapatkan energi positif. Tak tanggung-tanggung, pemain yang dibeli musim lalu ini baru mencetak gol pertamanya dari 24 laga bersama Chelsea.
Performa pemain asal Ukraina ini tak begitu konsisten sejak tiba di Chelsea. Tak sedikit yang menilai jika pembelian Mudryk merupakan salah satu kegagalan Chelsea di bursa transfer pemain. Padahal, langkah Chelsea mendatangkan Mudryk dari tak gampang lantaran bersaing dengan Arsenal.
Chelsea menang dalam perburuan pemain berusia 22 tahun itu karena mengajukan harga yang terbilang tinggi daripada tawaran Arsenal. Kalah harga, Arsenal berbalik arah dan membeli Leandro Trossard dari Brighton. Menariknya, ketika Mudryk melempem bersama Chelsea, Trossard malah tampil meyakinkan di Arsenal.
Walau demikian, Chelsea tetap mempertahankan Mudryk. Pochettino juga tak patah arang dan kerap memainkan Mudryk. Kontra Fulham menjadi laga ketiga berturut-turut bagi Mudryk bermain sebagai starter.Â
Dari sisi usia, Mudryk masih mempunyai banyak waktu untuk memperbaiki performanya. Pochettino sendiri mengakui talenta Mudryk dan hanya membutuhkan suntikan moral agar kepercayaan dirinya bisa meningkat. Terang saja, Pochettino mempercayakan Mudryk dan kepercayaan itu mulai terbayar dengan performa Mudryk dan gol perdananya sebagai pemain Chelsea.