Selain Liverpool yang sudah bangkit, juga kebangkitan dari Tottenham. Tottenham menghadapi masa suram musim lalu sebagaimana Liverpool. Walau Tottenham getol ditransfer pemain, hal itu tak memberikan solusi instan pada permainan Tottenham.
Musim ini, Tottenham bangkit. Kehadiran Ange Postecoglou sebagai pelatih baru menjadi berkah karena berhasil mengubah permainan Tottenham.Â
Untuk itu, bermain kontra Tottenham akan menjadi ujian besar untuk Liverpool. Tottenham juga belum terkalahkan.Â
Pasukan asuhan Ange Postecoglou ini sudah meraih empat kemenangan dan dua hasil seri. Menariknya, Tottenham sudah bermain melawan tim-tim mapan seperti Manchester United dan Arsenal.
MU harus menelan kekalahan dan Arsenal ditahan imbang. Artinya, Tottenham bukanlah lawan sembarang dan sudah menjelma menjadi tim yang ditakuti pada musim ini.
Kelebihan Tottenham adalah organisasi permainan tim. Postecoglou mengombinasikan pemain muda dan pemain senior. Lalu, Postecoglou memberikan peran baru untuk Son Heung-Min.
Son berperan sebagai striker tunggal dan ditopang oleh James Maddison. Maddison yang dibeli dari Leicester City ini berperan sebagai pemain bernomor 10, di belakang striker.Â
Belum lagi, peran gelandang Yves Bissouma di lini tengah. Bissouma menjadi gelandang yang mempunyai tekel terbanyak dari lima Liga di Eropa. Juga, Bissouma memiliki peran yang cukup tinggi dalam menghalangi serangan lawan.
Kendati ada faktor individual yang mendukung performa Tottenham, secara umum Tottenham bermain sebagai tim. Tak ada pemain yang benar-benar menonjol.Â
Lebih jauh, Tottenham lebih berani dan leluasa dalam memegang bola dan melakukan serangan. Terbukti dalam laga kontra Arsenal pekan lalu. Arsenal yang bermain di depan pendukungnya sendiri agak kesulitan meladeni intensitas permainan Tottenham.
Tak elak, Liverpool pun patut berwaspada dengan performa Tottenham. Apalagi Tottenham bermain di kediamannya sendiri. Dari dua laga yang telah dimainkan di Tottenham Hotspur stadium, Tottenham berhasil meraih kemenangan.