Melansir laporan dari Associated Press com (AP) (29/9/23), Farioli merupakan pelatih asal Italia yang direkrut oleh Nice dari salah satu klub Turki, Alanyaspor di awal musim ini. Farioli yang dikontrak untuk dua musim merupakan pilihan tak terduga lantaran dari sisi pengalaman Farioli masih cukup hijau untuk kategori seorang pesepak bola.
Tak tanggung-tanggung, Farioli berlatar belakang yang cukup mengagumkan, yang mana dia juga pernah belajar Filsafat di universitas Florence, Italia. Tesisnya pun berkaitan dengan sepak bola dengan judul Philosophy of the Game: The aesthetics of Football and the Role of the Goal Keeper.
Dalam thesisnya itu, Farioli mengulas permainan sepak bola dari sudut pandang Filsafat. Juga, dia membedah peran penjaga gawang, yang mana dia melihat posisi penjaga gawang sangatlah unik daripada para pemain lainnya. Pasalnya, penjaga gawang mempunyai banyak kesempatan untuk mengobservasi permainan daripada para pemain lainnya.
Makanya, Farioli mengawali karirnya sebagai pelatih sepak bola di Italia. Pada tahun 2017, Roberto De Zerbi memanggil Farioli yang sementara menjadi pelatih penjaga gawang di akademi Aspire di Qatar untuk bergabung dengannya di Benevento. Farioli ditetapkan oleh De Zerbi sebagai pelatih penjaga gawang.
Sewaktu De Zerbi pindah ke Sassuolo, Farioli juga mengikuti pelatih Brighton tersebut.
Oleh sebab itu, De Zerbi mempunyai pengaruh yang kuat pada pola kepelatihan Farioli. Bahkan, menurut salah satu mantan pemain Farioli di Alanyaspor, Farioli kadang meminta para pemain untuk menyaksikan laga yang dimainkan oleh Brighton.
Terang saja, performa Nice musim ini hampir serupa dengan gaya permainan Brighton. Apalagi dengan pola permainan dari kaki ke kaki dan keleluasaan para pemain melakukan serangan balik.
Sejak naik ke Liga Inggris Brighton menjadi salah satu sensasi menarik di Liga Inggris. Ditambah lagi dengan polesan De Zerbi yang membuat permainan Brighton makin intens dan atraktif. Tak mengherankan kalau Brighton menjadi salah satu kuda hitam yang mengganggu tim-tim mapan di Liga Inggris. Bahkan, tim-tim mapan pernah menjadi korban Brighton termasuk Manchester United (MU) yang kalah dari Brighton di Old Trafford musim ini.
Keberhasilan Brighton itu pun bermuara pada peran dan pengaruh De Zerbi sebagai pelatih.
Farioli boleh dibilang sebagai murid De Zerbi. Selain belajar dari De Zerbi, Farioli juga berupaya untuk menerapkan filosofi yang dipelajarinya di bangku kuliah.
Kombinasi tersebut menyebabkan Nice tampil meyakinkan musim ini dan siap menantang dominasi PSG.Â