Karena Rice cedera, Arteta harus memilih Jorginho. Mantan gelandang Chelsea ini jarang bermain musim ini lantaran Arteta lebih memilih Rice. Masuknya Jorginho pun membuat permainan Arsenal tak membaik tetapi malah di bawah kontrol Tottenham.
Cedera yang menimpa Trossard juga jadi pukulan untuk Arsenal. Trossard menjadi pengganti yang sepadan dari Gabriel Martinelli yang juga lagi cedera. Pemain timnas Belgia ini kerap mencetak gol- gol penting dan pergerakannya selalu menciptakan peluang untuk tim dan merepotkan lini belakang lawan.
Absenya Trossard membuat Arteta harus menggeser Gabriel Jesus ke posisi kiri dan Eddie Nkentia sebagai penyerang. Formasi itu tak membuat Arsenal tampil agresif.Â
Sepanjang laga, Nkentia hanya mencatatkan satu tembakan dan Jesus dengan 2 tembakan. Selebihnya, dari enem tembakan ke gawang Tottenham dibuat oleh Buyako Saka.
Masalah cedera mengubah formasi serentak intensitas permainan Arsenal. Masalah ini seperti mengingatkan persoalan Arsenal musim lalu, di mana Arsenal yang tak terkalahkan hingga pekan ke-10 perlahan menurun permainannya dan mulai kehilangan poin hingga kemudian disalib Manchester City.
Sebabnya, cedera yang menimpa beberapa pemain penting seperti Gabriel Jesus dan bek tengah William Saliba. Persoalan cedera para pemain itu membuat Arteta tak memiliki opsi pemain pengganti yang sepadan.
Musim ini masalahnya lebih rumit. Dari daftar pemain yang cedera, rata-rata para pemain itu mempunyai kontribusi besar dalam permainan Arsenal.Â
Barangkali masalah terbesar Arsenal adalah di sektor gelandang jangkar. Yang tertinggal hanyalah Jorginho, dan pemain timnas Italia ini jarang sekali dimainkan Arteta pada musim ini. Boleh dibilang Jorginho sudah jadi pilihan ketiga setelah Partey dan Rice.
Selain itu, persoalan Arsenal adalah striker. Rata-rata gol Arsenal merupakan kontribusi pemain sayap dan gelandang. Nketiah yang biasa bermain sebagai striker baru mencatatkan dua gol.
Seyogianya, jika Trossard dan Martinelli dalam kondisi bugar, Gabriel Jesus yang lebih dipilih sebagai striker. Namun, Arsenal sebenarnya membutuhkan pemain berkarakter striker murni seperti Erling Haaland karena Arsenal mempunyai deretan penyerang sayap dan gelandang yang pandai dalam menciptakan peluang.
Belum lagi sorotan kepada keputusan Arteta yang setia memainkan Kai Haverzt. Dari tujuh laga yang dimainkan, pemain asal Jerman itu belum mencatatkan assist dan gol. Kendati demikian, Arteta Masih cenderung memainkannya secara reguler dan mengeyampingkan pemain lainnya.