Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Peran Baru Julian Alvarez Bukti Kesuksesan dari Eksperimen Pep Guardiola

17 September 2023   17:55 Diperbarui: 19 September 2023   02:16 18064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan Manchester City (3-1) atas West Ham di London Stadium (16/9/23) makin mempertegas dominasi Man City musim 2023/24 ini. Sejauh ini, Man City masih menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan dan berhasil menyapu bersih poin dari lima laga yang telah berlangsung.

Kesuksesan Man City tak lepas dari polesan, atau tepatnya eksperimen Pelatih Pep Guardiola. Bukan lagi rahasia jika Guardiola kerap membuat eksperimen dalam mengutak-atik pemainnya saat ada masalah cedera atau juga penumpukan pemain yang berkualitas pada posisi yang sama.

Musim lalu, salah satu eksperimen fenomenal Guardiola adalah memainkan John Stone sebagai gelandang bertahan mendampingi Rodri. 

Menariknya, sebagai gelandang, Stone mempunyai peran yang cukup bebas daripada Rodri lantaran pemain timnas Inggris bisa berubah menjadi bek saat lawan melakukan serangan. Sebaliknya, dia pun menjadi gelandang yang mempunyai tingkat penjelajahan di area tengah Man City.

Tak ayal, keberhasilan Man City meraih trebel musim lalu ikut mengangkat keberhasilan Guardiola dalam memainkan seorang pemain seperti Stone yang berposisi asli sebagai bek pada posisi baru.

Langkah itu kembali terjadi musim ini. Guardiola coba memainkan penyerang Julian Alvarez sebagai penyerang nomor 10 di belakang Erling Haaland. 

Peran itu dimainkan Alvarez semenjak gelandang andalan Kevin de Bruyne menderita cedera musim ini. De Bruyne menjadi salah satu pilar penting dari skema permainan Guardiola di Man City.

Umpan-umpan terukurnya kerap memanjakan lini tengah. Begitu pula, naluri mencetak gol dari pemain asal Belgia itu tak bisa diragukan lagi. Oleh sebab itu, sewaktu dalam kondisi bugar, De Bruyne sangat sulit tergantikan.

Boleh dibilang, De Bruyne menjadi salah satu jantung permainan Guardiola di Man City. Namun, cedera tak bisa dihindari semenjak final Liga Champions kontra Inter Milan. Sejak saat itu, De Bruyne tak begitu pulih secara total dari masalah cederanya.

Guardiola tak kehilangan akal dalam mencari pemain.  Alih-alih mencari gelandang baru, Guardiola menjatuhkan pilihan pada Julian Alvarez sebagai pengganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun