Contohnya, timnas Maroko yang tampil mengagumkan pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Maroko berhasil tembus ke semifinal. Menariknya, tim berjuluk Singa Atlas ini berhasil ke partai semifinal setelah pada babak-babak sebelumnya mengalahkan Portugal dan Spanyol.
Terang saja, keberhasilan itu menaikan reputasi Maroko. Relasi pribadi para pemain pun disoroti, termasuk kedekatan dan dukungan para ibu para pemain selama turnamen Piala Dunia.
Hal yang sama juga berlangsung untuk timnas Indonesia U-23. Di tingkat domestik, olahraga sepak bola makin dikenal dan dicintai masyarakat. Minat pun bisa semakin naik seturut kiprah timnas.Â
Apalagi, jika timnas tampil gemilang selama turnamen. Reputasi timnas tak hanya terangkat di tingkat nasional, tetapi juga untuk level Asia umumnya.
Kedua, mentalitas para pemain terasah.
Turnamen Piala Asia U-23 akan menjadi momentum berharga bagi para pemain muda Indonesia untuk menunjukkan dan mengasah kemampuan para pemain.
Target juara memang rada sulit. Tim-tim yang akan dilawan sudah mempunyai kualitas setaraf atau berada di atas Indonesia, seperti Iran, China, Jepang, Arab Saudi, dan Korea Selatan. Tim-tim ini sudah makan garam dalam turnamen berkelas internasional.
Kendati demikian, membuat kejutan selama turnamen bukanlah kemustahilan. Ada peluang. Asalkan, para pemain timnas bekerja keras dan tetap tampil percaya diri.Â
Performa seperti itu akan menjadi fondasi besar dalam membangun mentalitas para pemain. Semangat kerja keras bisa terbangun dan para pemain menjadi percaya diri.
Efek lanjutnya, para pemain muda Indonesia menjadi andalan untuk turnamen lainnya, seperti di level Asia Tenggara.