Timnas Jerman merupakan perpaduan antara pemain muda dan veteran. Perpaduan itu menciptakan kerja sama di antara pemain. Jadinya, tak ada pemain yang dipentingkan atau dinomorsatukan.Â
Kegemilangan dari Dennis Schroeder yang mencetak 19.1 poin per laga dalam turnamen ini dan yang juga dinobatkan sebagai MVP atau pemain terbaik dalam turnamen ini diimbangi oleh para pemain lainnya seperti dua bersaudara, Franz Wagner (16.8 poin) dan Moritz Wagner (11.9 poin).
Kombinasi para pemain timnas Jerman dipadukan dengan determinasi dan kerja keras. Umumnya, Jerman menang tanpa meraih skor yang mencolok. Bahkan, pada partai perempat final kontra Latvia dan semifinal kontra Amerika Serikat, Jerman menang dengan keunggulan 2 poin saja.
Kerja keras dan determinasi Jerman berujung pada hasil yang sangat memuaskan. Walau tak difavoritkan, Jerman tak pantang menyerah dan berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dua, efek dari kerja sama tim berujung pada permainan yang solid. Kesolidan itu nampak saat bermain bertahan dan juga bermain efesien dalam memanfaatkan setiap peluang.
Gaya permainan basket Jerman serupa dengan gaya tim Panzer di sepak bola. Bermain cepat, solid dan efektif untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Jadi, bukan bermain atraktif yang mau ditekankan, tetapi permainan untuk mendapatkan target yang pasti.
Terbukti, ketika Jerman unggul 12 poin atas Serbia di quarter ketiga, Jerman pun berupaya main efektif dan efesien pada quarter keempat. Serbia sulit melakukan tembakan dan sebaliknya Jerman berupaya memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Di sini, taktik Jerman lebih efektif. Ketika lawan lengah, Jerman memanfaatkan situasi untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya poin. Ketika sudah tercapai, lini belakang pun coba mengunci setiap peluang yang mau dibuat oleh lawan.
Jerman menorehkan sejarah baru dalam turnamen Piala Dunia Bola Basket. Pertama kalinya Jerman menjadi juara piala dunia dengan melalui proses yang cukup sempurna lantaran tak pernah menderita kekalahan hingga partai final.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H