Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antusiasme Kuat Filipina dan Efek Indonesia sebagai Tuan Rumah

26 Agustus 2023   06:08 Diperbarui: 26 Agustus 2023   16:15 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanada versus Perancis di Indonesia Arena. Foto: Ahmad Zilky/Kompas.com

Kompetesi Piala Dunia Bola Basket FIBA berlangsung di tiga negara, yaitu Filipina, Indonesia, dan Jepang. Ini menjadi suatu yang berharga untuk ketiga negara lantaran berkesempatan untuk melangsungkan turnamen bergengsi tersebut, terkhususnya untuk Indonesia dan Filipina yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Akan tetapi, antusiasme dari dua negara yang berada di Asia Tenggara ini cukup berbeda. Untuk konteks Filipina, Piala Dunia Bola Basket menjadi buah bibir, bukan karena Filipina menjadi tuan rumah tetapi karena kedekatan Filipina dengan olahraga tersebut.

Filipina terbilang sebagai tim kuat di Asia. Tak tanggung-tanggung, Filipina sudah bermain 6 kali di Piala Dunia Bola Basket.

Bola basket menjadi olahraga yang sangat merakyat. Saking begitu merakyat, lapangan basket gampang dijumpai atau juga masyarakat mempunyai kreativitas dalam menyulap lahan tertentu sebagai arena untuk bermain bola basket.

Tak pelak, Piala Dunia Bola Basket menjadi soroton utama saat ini di Filipina. Arena yang melangsungkan laga Piala Dunia ini bisa disesaki penonton, apalagi yang bertandang adalah Filipina.

Sangat beralasan jika laga perempat final hingga partai final akan berlangsung di Manila, Filipina. Sementara itu, Indonesia dan Jepang hanya menjadi tuan rumah selama babak penyisihan grup.

Hal itu sudah menyata mulai dari momen pembukaan (25/8/23) yang berlangsung Philippines Arena berlangsung meriah. Terlebih lagi saat itu Filipina bermain kontra Republik Dominikan.

Sayangnya, Filipina kalah dari Rep. Dominikan (87-81). Dalam laga ini, Filipina tak hanya didukung oleh gemerlapnya dan antusiasme suporter tuan rumah, tetapi juga oleh sekumpulan pemain terbaiknya. 

Pelatih bola basket Filipina, Chot Reyes membawa kekuatan penuh dalam laga ini termasuk melibatkan Jordan Clarkson. Clarkson yang bermain untuk klub NBA, Utah Jazz merupakan pemain naturalisasi dan mampu memberikan efek tersendiri dalam permainan Filipina. 

Terbukti, dalam laga kontra Republik Dominikan, Clarkson menjadi pemain Filipina yang menjadi pembeda. Tercatat, Clarkson menyumbang poin tertinggi untuk Filipina dengan 28 poin. 

Terlepas dari hasil yang tercapai, pada laga pembuka, Filipina menunjukkan antusiasme dengan turnamen Piala Dunia Bola Basket 2023. Bahkan, jumlah penonton yang memadati Philippines Arena menciptakan rekor yakni dengan jumlah penonton 38.115. Jumlah itu melampaui jumlah penonton pada partai final bola basket 1994 di Toronto, Kanada dengan 32.616 penonton.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Secara umum, antusiasme Indonesia sebagai salah satu tuan rumah Piala Bola Basket tak begitu seantusias Filipina. 

Malahan, performa tim Garuda Muda yang masuk final Piala AFF lebih menjadi buah bibir daripada status tuan rumah Piala Dunia Bola Basket.

Memang, pada laga pembuka di arena Indonesia banyak penonton yang memadati arena. Akan tetapi, hal itu tak sebanding dengan antusiasme di Filipina dan reaksi masyarakat Indonesia. Apalagi, Indonesia hanya berstatuskan sebagai tuan rumah semata lantaran tak lolos.

Secara umum, bola basket juga belum begitu popular untuk konteks Indonesia.  Dari sisi arena saja, Indonesia kalah jauh dari Filipina, yang mana arena yang melangsungkan babak penyisihan bola basket di Indonesiaberkapasitas 16.000 penonton. 

Lebih jauh, dari sisi promosi. Apabila dibandingkan dengan turnamen Piala Dunia sepak bola, promosinya lebih terasa di Indonesia walaupun bukan berstatuskan tuan rumah. 

Mulai dari tingkat bawah, masyarakat antusias untuk menonton Piala Dunia sepak bola. Nonton bareng menjadi pemandangan umum selama turnamen Piala Dunia sepak bola kendati Indonesia bukanlah tuan rumah.

Situasi ini berbeda jauh dengan Piala Dunia Bola Basket. Promosinya tak begitu kuat dan kentara. Barangkali persentasi rakyat Indonesia yang menyadari keterlibatan Indonesia sebagai tuan rumah di Piala Dunia Bola Basket tak begitu banyak jika dibandingkan dengan kesadaran akan keberhasilan Garuda Muda U-23 tembus final Piala AFF.

Beda antusiasme antara Indonesia dan Filipina terjadi karena konteks masing-masing. Bola Basket sudah berakar kuat di Filipina daripada di Indonesia. Belum lagi soal partisipasi yang mana Filipina tak hanya jadi tuan rumah tetapi juga ikut bermain dan Indonesia sebagai tuan rumah semata.

Walau demikian, Indonesia yang hanya berstatuskan tuan rumah bisa menjadikan turnamen Piala Dunia ini sebagai momen untuk promosi. Promosinya mungkin agak rumit karena Indonesia tak ikut bermain.

Untuk konteks ke dalam, turnamen Piala Dunia Bola Basket ini menjadi momen untuk mengakrabkannya dengan rakyat Indonesia. Harapannya, babak penyisihan yang berlangsung di Indonesia dipromosikan begitu kuat.

Untuk konteks keluar, sebagai tuan rumah, Indonesia membangun citra. Berlaku sebagai tuan rumah untuk grup G dan H yang dihuni oleh beberapa tim kuat dari Eropa dan Amerika Selatan, Indonesia bisa menunjukkan kelasnya sebagai tempat untuk turnamen international.

Bagaimana pun, tim-tim yang akan datang akan mendapatkan kesan tersendiri, terutama kesan baik untuk Indonesia apabila menjadi tuan rumah yang terbaik dalam turnamen berlevel international.

Kepadatan di Indonesia Arena kala meyaksikan pertandingan antara tim basket Kanada kontra Perancis (25/8/23) menjadi awal yang baik dan juga pesan khusus atas kesiapan Indonesia untuk melangsungkan turnamen international setaraf Piala Dunia Bola Basket FIBA.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun