Untuk itu, kualitas koalisi harus terbangun di atas fondasi komitmen yang kuat. Tujuannya agar kepercayaan rakyat juga ikut terbangun pada koalisi tersebut.
Lebih jauh, tantangan koalisi adalah bagaimana menarik perhatian pemilih. Koalisi besar belum tentu menarik perhatian pemilih. Bahkan di dalam koalisi itu sendiri, bisa saja ada kader yang membelot di pilpres karena ketidaksepakatan pada figur yang diusung di dalam koalisi.
Terlebih lagi juga jika masyarakat belum begitu melek pada peran partai politik dalam kehidupan sosial. Atau juga, masyarakat belum secara umum dan jelas melihat kontribusi partai politik dan koalisi partai dalam kehidupan bermasyarakat.
Menjadi rumit jika partai politik hanya muncul ke permukaan demi kepentingan pemilu semata. Berbeda jika partai politik selalu bersentuhan dengan masyarakat dalam segala situasi kehidupan. Dengan itu, masyarakat tak sulit menentukan arah politiknya sewaktu pemilu karena sudah mengenal partai politik dengan baik.
Sebaliknya, jika partai-partai politik tak begitu akrab dengan realitas sosial, saat itu pula partai-partai politik mendapatkan dukungan masyarakat, terlebih khusus sewaktu pemilu.
Pada titik ini, koalisi bisa saja tak menentukan. Tak sedikit pihak yang masih memilih berdasarkan faktor figur dan sosok yang dipilih dalam kontestasi politik daripada partai pengusungnya.
Hal itu bisa disebabkan oleh popularitas dan kedekatan sosok yang diusung dengan masyarakat. Dengan ini, popularitasnya melampaui kapasitas partai politik itu sendiri.
Tantangannya untuk partai politik dan koalisi. Koalisi perlu mencari sosok yang memang dikenal masyarakat daripada hanya bergantung pada kepentingan partai politik semata.Â
Artinya, partai politik boleh saja atau perlu berani berlangkah keluar dari titik nyaman koalisi tersebut dan mencari figur politik yang bisa saja dari kalangan non-partai.Â
Dengan ini, koalisi menjadi instrumen politik untuk mendukung capres dan cawapres tertentu yang dipertimbangkan secara matang.
Akibatnya, partai di dalam koalisi tak memaksakan kehendak politiknya direalisasikan. Juga, partai politik berani patuh pada komitmen bersama sejauh komitmen itu memberikan keuntungan politik untuk semua, tak hanya partai politik tetapi juga bangsa dan negara.