Musim 2022/2023 lalu sedikitnya mengecewakan Arsenal. Kokoh berada di puncak klasemen sementara sejak awal Liga Inggris, Arsenal perlahan jatuh di jurang ketidakstabilan di awal tahun 2023 ini. Tepatnya setelah momen Piala Dunia 2022.Â
Salah satu faktor yang meruntuhkan kesempatan Arsenal meraih juara Liga Inggris musim lalu adalah faktor cedera pemain. Penyerang Gabriel Jesus yang dibeli dari Manchester City pada awal musim menderita cedera kala membela Brasil di Piala Dunia 2022.Â
Jesus menjadi salah satu pemain pembeda di lini depan Arsenal. Faktor pengaruhnya tak hanya soal urusan mencetak gol, tetapi juga membuka peluang bagi pemain lain untuk mencetak gol. Tak pelak, lini depan Arsenal tampil meyakinkan semenjak Jesus bergabung dengan klub berjuluk "Meriam Merah" tersebut.
Ketika Jesus cedera, tempatnya sebagai penyerang nomor 10 sulit diisi oleh pemain lain. Jadinya, lini depan Arsenal tampil agak mandul. Tak begitu stabil dan konsisten.
Menjadi makin rumit bagi Arsenal ketika bek penting seperti William Saliba dan Oleksandr Zinchenko cedera. Saliba mengalami cedera bahu yang membuatnya menepi dalam jangka waktu yang cukup panjang.Â
Cedera Saliba itu dialaminya saat Arsenal bermain di leg kedua kontra Sporting CP. Kala itu, Arsenal menderita kekalahan dan tersingkir dari Piala Eropa.Â
Kehilangan Saliba berdampak besar di lini belakang. Gabriel kehilangan tandem yang cukup penting di jantung pertahanan Arsenal.Â
Arteta mencoba Ben White, Jakub Kiwior, dan Kieran Tierney dimainkan oleh Arteta untuk menggantikan peran Saliba. Namun, ketiga pemain itu tak sekokoh Saliba kala diduetkan dengan Gabriel.Â
Permainan Arsenal kian rapuh sejak Saliba absen. Efek lanjutnya tentu saja pada performa Arsenal yang mulai tampil konsisten hingga kemudian disalib oleh Man City.
Beruntung bagi bek kiri, Zinchenko yang bisa kembali bermain menjelang akhir musim. Namun, peran dari pemain Ukraina itu tak serta merta memberikan kesolidan lini belakang lantaran Zinchenko beberapa kali menepi karena persoalan cedera.Â