Klub raksasa asal La Liga Spanyol, Barcelona terbilang aktif mencari pemain baru pada bursa transfer pemain saat ini. Setelah gagal meyakinkan Lionel Messi untuk kembali, Barca dikaitkan dengan beberapa nama.Â
Akhirnya, Ilkay Gundogan dari Manchester City menjadi nama pertama yang didatangkan oleh Barca pada bursa transfer musim ini. Pemain berusia 32 tahun ini tak memperpanjang kontraknya dengan Man City.Â
Tentu saja, hal itu menjadi keuntungan bagi Barca, yang mana tak perlu menggelontorkan uang untuk membeli pemain timnas Jerman ini. Persoalan keuangan masih menyulitkan Barca untuk bersaing di bursa transfer pemain, makanya opsi selalu pada pemain yang berstatuskan bebas transfer.Â
Menariknya, walau Man City baru saja meraih trebel musim lalu, Gundogan tak tertarik untuk memperpanjang kontraknya dan lebih memilih untuk pergi. Padahal, Pelatih Man City, Pep Guardiola masih membuka tempat untuk kapten timnya tersebut.Â
Barca sebenarnya sudah dikaitkan dengan Gundogan sebelum kontraknya berakhir. Tak ayal, negosiasi antara kedua belah pihak tak begitu rumit. Kabarnya, Gundogan diikat kontrak selama dua musim bersama Barca.Â
Dari sisi usia, Gundogan menjadi solusi jangka pendek untuk Barca. Kepergian gelandang jangkar, Sergio Busquets perlu ditutupi oleh pemain yang mumpuni.Â
Sejauh ini, Barca belum menemukan sosok yang tepat untuk menutup lubang yang ditinggalkan oleh Busquets. Barca masih menjajaki beberapa kemungkinan, namun hal itu menjadi sulit lantaran aturan keuangan yang membebankan Barca. Â
Kesulitan lainnya lantaran Barca tak melakukan regenerasi untuk posisi Busquets. Terlalu memberikan tempat pada Busquets hingga pemain lain sulit berkembang.Â
Terbukti, Busquets masih dipercayakan hingga masa akhirnya sebagai pemain Barca. Artinya, bahkan Pelatih Xavi Hernandes belum melihat sosok yang tepat menggantikan Busquets sebagai gelandang jangkar.Â
Berbeda dengan Jordi Alba di posisi bek kiri yang digantikan oleh Balde. Balde bahkan mendapatkan banyak menit bermain daripada Alba. Dengan ini, musim depan Barca tak kesulitan untuk menutup kepergian Alba.Â
Oleh sebab itu, kedatangan Gundogan bisa menjadi solusi jangka pendek dari kepergian Sergio Busquets. Kedua pemain bertipekan berbeda. Kelebihan Gundogan bisa bermain di beberapa posisi berbeda, baik sebagai gelandang serang atau juga gelandang bertahan.Â
Juga, Xavi bisa mencoba sistem yang berbeda, yang mana menduetkan Gundogan dan Frenkie De Jong di sektor gelandang bertahan. De Jong bisa lebih bergerak leluasa, dan Gundongan dipatok untuk berpaku perannya sebagai gelandang bertahan. Atau juga sebaliknya. Â
Selain itu, Gundogan akan memberikan energi baru. Faktor pengalaman sebagai kapten Man City bisa memberikan nilai plus untuk Barca di sektor tengah.Â
Tiga gelandang andalan Barca musim lalu yakni Pedri, Gavi, dan bahkan Frenkie de Jong masih relatif muda. Bagaimana pun, Pedri dan Gavi membutuhkan mentor agar makin berkembang.Â
Kedatangan Gundogan bisa menjadi faktor tambahan untuk mempengaruhi lini tengah, terlebih khusus dari sisi pengalaman dan kepemimpinannya. Â
Akan tetapi, dari sisi usia, Gundogan dipandang sebagai solusi jangka pendek untuk Barca. Dua musim kontrak yang diberikan untuk Gundogan masuk kategori cukup lantaran Gundogan sudah berusia 32 tahun.Â
Terkecuali, Gundogan memberikan efek seperti Luka Modric di Real Madrid, yang mana pemain asal Kroasia ini masih menjadi andalan Madrid walau sudah berusia 38 tahun.Â
Kedatangan Gundogan ke Barca malah diejek oleh kubu Real Madrid. Melansir berita dari Tribuna.com (27/6/23), tak sedikit suporter Real Madrid yang mengejek transaksi Barca dalam mendatangkan Gundogan yang berstatuskan bebas transfer dari Man City.Â
Beberapa suporter menilai bahwa posisi Gundogan sudah dimiliki oleh Barca, terlebih khusus Pedri dan Frenkie de Jong. Lebih jahuh, ada suporter yang membandingkan pembelian Jude Bellingham (19 tahun) dengan Gundogan (32 tahun).Â
Musim ini, Madrid berhasil membeli Bellingham dari Borrusio Dortmund. Pembelian pemain muda asal Inggris itu pun makin menguatkan lini tengah Madrid. Lini tengah Madrid pun mengalami regenerasi yang cukup pas lantaran pada tahun 2024 baik Kroos dan Modric akan mengakhiri kontrak mereka.Â
Sebagai gantinya, Madrid sudah mempunyai deretan gelandang muda yang cukup solid seperti Aurelien Tchouameni, Eduardo Camavinga yang bisa dimainkan sebagai bek sayap, Federico Valverde yang juga dimainkan sebagai penyerang depan. Di tambah lagi gelandang muda, Bellingham.Â
Dari sisi pembelian pemain, Madrid memilih pemain muda. Berbeda dengan Barca yang cenderung membeli pemain senior dan berstatuskan bebas transfer.Â
Persoalan keuangan yang menimpa klub Catalan itu menjadi salah satu alasan di mana Barca tak bisa berkata banyak selama transfer pemain. Pilihan pada Gundogan terbilang tepat karena didapatkan dengan gratis, walau kemudian pilihan itu lebih sebagai solusi jangka pendek untuk Barca.Â
Salam Bola
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI