Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Efek Perubahan "Unik" Taktik Pep Guardiola dan Peran Baru John Stones

11 Juni 2023   08:37 Diperbarui: 11 Juni 2023   08:39 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola dan John Stones. Foto: AFP/Anthony Devlin via Kompas.com

Pencarian Pelatih Pep Guardiola menjadi juara Liga Champions Eropa di luar klub Catalan, Barcelona akhirnya tercapai dini hari tadi (11/6/23). Keberhasilan itu ditandai oleh kemenangan Manchester City 1-0 atas Inter Milan di Instabul, Turki. 

Gol tunggal gelandang jangkar, Rodri di babak kedua sudah cukup mengakhiri perlawanan ketat Inter. Ya, Inter bukannya tanpa perlawanan berarti bagi Man City. 

Bahkan, model perlawanan Inter mungkin barangkali mengejutkan banyak pihak lantaran Inter mempunyai beberapa peluang emas, namun gagal dikonversi menjadi gol. Juga, Man City beruntung mempunyai Ederson yang tampil solid dan cekatan di bawah mistar gawang.  

Final Liga Champions Eropa di Istanbul Turkey menyajikan pertarungan yang seru. Inter meladeni permainan Man City dengan mengedepankan permainan fisik dan ketat. Setiap kali, Man City menguasai bola, para pemain Inter bergerak cepat dan mengunci pola serangan Man City. 

Akibat lanjutnya, Man City sulit mengembangkan permainan. Malahan, sejak mencetak gol, Man City tampak panik dan beberapa kali mendapat ancaman serius dari Inter. 

Kendati Inter menguasai jalannya laga, Man City coba tenang dan tak ragu memilih bermain untuk bertahan. Pertahanan solid di lini belakang menjadi salah satu kunci Man City meredam agresivitas Inter Milan. 

Berkat raihan trofi Liga Champions, Man City menutup musim ini dengan catatan musim ini. Man City mengulangi sejarah rival sekotanya, Manchester United (MU) yang pernah meraih trebel di musim 1997/98 lalu. 

Juga, Guardiola mengulangi nasib baik sebagai pelatih lantaran berhasil mendapatkan dua kali trebel dalam karir kepelatihannya. Sebelumnya di Barcelona, dan musim ini di Man City.  

Perubahan Taktik Guardiola

Tak dipungkiri, pencarian Man City untuk mendapatkan trofi Liga Champions tercapai dan pengaruh Guardiola tak bisa dipungkiri. Pelatih asal Spanyol ini menjadi salah satu aktor penting dari permainan Man City. Bahkan, di enem musimnya di Man City, taktik Guardiola bertransformasi.  

Pada beberapa laga termasuk kontra Inter Milan di partai Final, Guardiola seperti mengangkangi filosofinya sendiri. Kemenangan tak serta merta dicapai dengan penguasaan bola, tetapi efektivitas untuk mengontrol keunggulan setelah mencetak gol. 

Filosofi itu menjadi bagian dari kesuksesan Man City pada musim ini. Man City tak hanya dikenal sebagai tim yang dominan dalam kontrol dan penguasaan bola, tetapi juga Man City memiliki pertahanan yang solid. 

Makanya, Man City tak segan membiarkan lawan untuk mendominasi. Pola yang dimainkan biasannya menanti lawan kehilangan bola dan melakukan serangan balik. 

Tak pelak, di beberapa laga, seturut statistik, Man City kadang kalah penguasaan bola dari lawannya. Bahkan, jumlah tembakan ke gawang juga berada di bawah lawan. Bukti nyatanya di partai final, di mana Inter mempunyai jumlah tembakan yang jauh lebih banyak dari Man City. 

Kendati demikian, hanya dengan gol tunggal sekaligus tanda kemenangan Man City sudah cukup mengantarkan klub berjuluk The Citizens ke tangga juara. Dengan ini, kemenangan tak ditentukan oleh pengusaan bola semata, tetapi bermain efektif untuk mencari gol. 

Dengan ini, pada musim ini, Guardiola tak segan untuk bermain pragmatis. Kemenangan adalah harga mati. Bayang-bayang kegagalan Man City di lima musim terakhir rupanya sudah cukup memberikan pelajaran berharga untuk Guardiola sedikit mengubah pola permainannya. 

Memang, Man City masih menguasai jalannya laga, tetapi Man City juga tak ragu untuk bermain bertahan dan membiarkan lawan untuk mendominasi. 

Dengan skuad yang dimiliki, Man City mempunyai kemampuan serangan balik yang mematikan. Umpan satu-dua di antara pemain dari sisi belakang dan bahkan umpan-umpan panjang dari penjaga gawang Ederson kerap menjadi peluang emas di lini belakang dan hal itu mematikan lawan. 

Musim ini, gaya Guardiola agak berubah. Guardiola tak ragu bermain pragmatis. Kemenangan kontra Inter 1-0 terlihat gaya pragmatis Man City. Toh, pada akhirnya yang akan dibicarakan bukan saja dominasi, tetapi hasil akhir dan juara. 


Peran Baru John Stones

Gaya pragmatis Guardiola itu ditopangi oleh para pemain. Salah satunya adalah peran John Stones. Pemain timnas Inggris menjadi revelasi besar dari Guardiola pada musim ini. 

Stones mempunyai peran yang cukup unik dalam pola permainan Guardiola.  Stones tak hanya menopang perubahan gaya Guardiola, tetapi juga sebagai seorang pemain, kualitas Stones sebagai seorang pemain mengalami peningkatan yang signifikan. 

Pemain yang biasanya dimainkan sebagai bek didapuk sebagai gelandang jangkar. Akan tetapi, perannya tak terbatas sebagai gelandang jangkar, namun bermain sebagai bek dan juga menyortir bola ke penyerang. 

Tak ayal, Stones menjadi salah satu pemain yang mempunyai daya jelajah yang cukup luas. Kadang Stones berada di barisan bek, baik itu bek tengah, kiri atau pun kanang. Namun, kadang juga Stones menjadi pemain sayap yang menyortir bola ke arah tengah. 

Gerak Stones tentu saja mengganggu konsentrasi lawan. Pasalnya, Stones kerap kali berada di mana bola berada dan bahkan membantu pemain tertentu dalam merebut bola. 

John Stones menjadi revelasi Pep Guardiola musim ini. Pemain Man City ini mempunyai peran baru yang menopangi perubahan takti Guardiola. 


Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun