Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sebab Kekalahan AC Milan dan Jalan Inter Milan yang Belum Aman

11 Mei 2023   07:29 Diperbarui: 11 Mei 2023   12:26 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Inter Milan merayakan gol ke gawang AC Milan. Foto: Marco Bertorello/AFP via Kompas.com

Duel klasik, derby della Madoninna antara AC Milan kontra Inter Milan pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa 2022/23 (11/5/23) memberi warna tersendiri untuk sepak bola Liga Italia. Setelah sekian lama klub Italia absen dari semifinal Liga Champions, musim ini berasa spesial untuk Liga Italia. 

Satu tiket di partai final sudah otomatis kepunyaan dari salah satu klub asal Italia. Dari hasil laga leg pertama yang berlangsung di stadion San Siro, Inter berhasil mengalahkan rival sekotanya Milan dengan skor kemenangan 2-0. 

Di atas kertas, kemenangan Inter tersebut sudah menempatkan satu kaki ke semifinal. Namun, Inter perlu tetap berwaspada lantaran sejarah di Liga Champions sudah beberapa kali menunjukkan aksi comeback.

Barangkali Inter masih merekam dengan jelas kala Benfica bertandang ke San Siro. Inter yang menang 2-0 di leg pertama harus berjibaku di leg kedua karena permainan ngotot Benfica. 

Skor 3-3 pada leg kedua menunjukkan bahwa Benfica memberikan segalanya untuk meraih kemenangan. Beruntung bagi Inter karena kemenangan di leg pertama. 

Skenario yang sama bisa terjadi pada leg kedua. Milan pasti masih menolak untuk begitu saja tunduk pada Inter.

Ditambah lagi iklim duel kedua tim sebagai rival sekota. Pastinya, gengsi dan rekam sejarah akan ikut mempengaruhi laga pada leg kedua. Untuk itu, jalan Inter belum secara total aman lantaran Milan bisa saja membalikan keadaan. 

Kemenangan Inter menambah catatan positif kala bertemu Milan pada musim ini. Termasuk leg pertama Liga Champions dini hari tadi, kedua tim sudah bertemu 4 kali pada musim ini. Inter meraih tiga kali kemenangan dan sekali kalah. 

Artinya, Inter mengenal baik karakter dan sekaligus kelemahan Milan. Sebaliknya, Milan terlihat belum belajar dari hasil laga-laga sebelumnya. 

Inter berhasil mengejutkan Milan dengan dua gol di menit-menit awal dan dua gol itu hanya berlangsung dalam rentang waktu 4 menit. 

Secara umum, Milan menguasai dan mengontrol jalannya laga. Namun, Inter tampil lebih efektif dan pragmatis. Tak begitu terpancing dengan dominasi Milan. 

Kesolidan Inter nampak kala menutup setiap ruang bagi pemain Milan melakukan penetrasi dan melakukan tembakan dari jarak dekat. Karena Milan mempunyai sedikit tembakan ke gawang apabila dibandingkan Inter. Milan menguasai jalannya laga, namun Inter-lah lebih banyak mengancam gawang Milan. 

Dua gol Inter ke gawang Milan tercipta dengan memanfaatkan kelengahan lini belakang Milan. Dzeko mencetak gol lewat tendangan voli memanfaatkan sepak pojok dari H. Calhanoglu. Posisi Dzeko tak begitu terkawal dengan baik oleh para bek Milan. 

Begitu pula, saat H. Mkhitaryan yang mencetak gol kedua, di mana bek Milan gagal mengantisipasi pergerakannya ke area pertahanan. Ketika Mkhitaryan masuk ke area pertahanan Milan, tak satu pun pemain Milan yang mengantisipasi pergerakannya. Barisan bek Milan seperti terkecoh oleh pergerakan mantan pemain Manchester United tersebut.  

Dua gol cepat Inter seperti meruntuhkan mentalitas Milan. Sejak gol itu, Inter memilih menguatkan lini belakang, dan menutup setiap sisi bagi Milan untuk mencetak gol. Skenario Inter pun lebih melakukan serangan balik dan mencari kelengahan lini belakang Milan. 

Alih-alih mendominasi laga, Milan lebih banyak direpotkan oleh permainan Inter. Beberapa kali Inter melakukan serangan balik dan melakukan tembakan spekulasi dari luar lapangan. Di sini Inter memanfaatkan setiap celah dan peluang untuk melakukan tembakan ke gawang Milan. 

Dominasi Milan tak berbicara banyak di hadapan kesolidan permainan Inter. Terlebih lagi, Milan tak diperkuat oleh penyerang andalannya, Rafael Leao. 

Pemain asal Portugal tersebut menjadi salah satu andalan Pelatih Stefano Pioli di lini depan. Namun, keabsenannya begitu kentara karena Milan tak mempunyai alternatif untuk menembus kesolidan lini belakang Inter. 

Setiap kali Milan melakukan serangan, barisan bek dan gelandang Inter tak memberikan ruangan. Bahkan, para pemain Inter cepat-cepat menyapu bola keluar dari area pertahanan mereka. 

Inter menang 2-0 atas Milan. Kemenangan itu terlahir karena Inter memanfaatkan kelalaian lini belakang Milan. 

Namun, kemenangan itu belum berada pada titik aman. Milan masih mempunyai peluang. Peluang itu bukan saja tercipta karena kualitas, tetapi juga faktor sejarah dan tensi kedua tim setiap kali bertemu. 

Harapannya, Milan bisa belajar dari pertemuan di leg pertama guna membalikan keadaan di leg kedua. Sama halnya bagi Inter untuk tetap waspada pada setiap hal agak tak terjadi kemungkinan terburuk di leg kedua. 

***

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun