Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Roberto De Zerbi Beri Rasa Baru Pelatih Asal Italia di Liga Inggris

26 April 2023   12:03 Diperbarui: 28 April 2023   10:40 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto De Zerbi, pelatih Brighton.| Foto: Genya Savilov/AFP via Kompas.com

Ketika Chelsea memilih Graham Potter sebagai pengganti Thomas Tuchel, kubu Brighton cukup panik. Brighton sementara berada dalam koridor yang mengagumkan di bawah kendali Potter. 

Namun, cukup rumit bagi Brighton mengamankan Potter. Tawaran dari Chelsea sulit untuk ditolak. Bagi Potter, melatih klub semapan Chelsea bisa menaikan kariernya daripada hanya bertahan di Brighton. 

Sebagaimana situasi umumnya, pergantian pelatih kerap kali membawa perubahan pada tim. Tendensi untuk berjalan ke belakang tak bisa ditolak. Termasuk, tren positif yang sementara terjadi bisa runtuh karena kedatangan pelatih baru. 

Menggantikan Potter, kubu Brighton memilih pelatih asal Italia yang sementara non job, Roberto De Zerbi. Pilihan itu cukup mendasar. Rekam jejak De Zerbi cukup menjanjikan untuk konteks klub seperti Brighton.

De Zerbi memulai karier kepelatihannya dari liga terbawah di Italia. Kesuksesannya menarik perhatian klub Serie A Italia, Sassuolo. Pada musim 2020/21, De Zerbi membantu Sassuolo mengakhiri klasemen di posisi ke-8. 

Nama De Zerbi menarik perhatian lebih karena pola permainan yang diterapkannya. Di tangan De Zerbi, Sassuolo dikenal sebagai tim yang tampil menyerang dengan kontrol bola yang mendominasi. Bahkan, Sassuolo kerap merumitkan tim-tim mapan di Italia seperti Inter Milan dan AC Milna. 

De Zerbi menyatakan bahwa dia agak gugup tatkala timnya tanpa bola. Makanya, bagi De Zerbi, filosofi permainannya adalah tim harus selalu dengan bola (bdk. sportingnews.com 1/10/22).

Berkat tangan dinginnya, De Zerbi ikut mengorbitkan beberapa nama pemain sepak bola asal Italia seperti Domenico Barardi dan Manuel Locatelli. Kedua pemain ini ikut membantu Italia meraih trofi Piala Eropa di tahun 2021.

Setelah itu, dia pindah ke Shaktar Donetsk, Ukraina. Gegera invasi Rusia ke Ukraina, karier kepelatihan De Zerbi di Ukraina juga ikut kena imbas. Padahal, Donetsk sementara berada di puncak klasemen sementara. Pelatih berusia 43 tahun itu meninggalkan Ukraina di bulan Juli 2022.

Nasib baik berlabuh ke pelatih asal Italia tersebut. Saat Potter mengiakan tawaran Chelsea, tanpa berpikir panjang Brighton memanfaatkan situasi De Zerbi. 

Memang, tak gampang menggantikan peran Potter di Brighton. Tiga musim di Brighton, Potter membangun Brighton sebagai salah satu kuda hitam di Liga Inggris. Tanpa terlalu mengandalkan skuad mahal, Potter membangun cara kerja permainan tim yang kompetetif di Liga Inggris.

Sentuhan tangan Potter nampak saat Brighton bermain tim-tim mapan. Tak hanya sulit ditundukan, tetapi juga Brighton bisa meruntuhkan mental tim-tim mapan. Salah satu contohnya kala Brighton mengalahkan Manchester United (MU) di awal musim ini. 

Makanya, De Zerbi seperti mengemban misi yang cukup sulit. Potter pergi dengan kepala tegak karena Brighton sementara berada di dalam enam besar Liga Inggris. De Zerbi pun perlu mempertahankan warisan Potter tersebut. 

Pilihan Brighton tak salah. De Zerbi adalah sosok yang tepat untuk menggantikan peran Potter. De Zerbi tetap mempertahankan level intensitas permainan Brighton. Status Brighton tetap sebagai kuda hitam dan memberikan persaingan ketat di enam besar Liga Inggris. 

Ketika Brighton kalah di semifinal Piala FA dari MU pekan lalu, De Zerbi memberikan penghiburan kepada pemainnya. Target realistis adalah fokus di enam besar Liga Inggris agar bisa bermain di Eropa. 

Target itu terbuka lebar apabila menimbang performa Brighton, yang mana kerap tampil menyerang dan menghadirkan kemenangan. Pujian pun melayang pada De Zerbi. 

Pep Guardiola ikut memuji De Zerbi karena membangun permainan menyerang untuk Brighton. Pelatih Manchester City itu menyatakan bahwa De Zerbi memberikan warna baru dari gaya permainan pelatih asal Italia. 

De Zerbi tak menekankan permainan bertahan dan serangan balik, tetapi berani untuk bermain terbuka dan mengandalkan permainan dari kaki ke kaki untuk melakukan serangan ke lawan.

De Zerbi sendiri mengidolakan gaya permainan Marcelo Bielsa. Tak ayal, banyak yang menyebut De Zerbi sebagai salah satu murid dari Bielsa seperti Pep Guardiola. Taktiknya tak begitu berbeda jauh dari kedua pelatih yang lekat dengan permainan tika-taka ini. 

Di klub sebelumnya, termasuk Brighton saat ini, De Zerbi sangat menekankan kontrol pada bola dan meminimalissai permainan bola-bola panjang. Penekanannya pada kontrol pada permainan. 

Menggunakan formasi 4-2-3-1, De Zerbi sangat menekankan permainan menyerang dari level pertahanan. Dua gelandang bertahan bertugas untuk mengatur aliran bola dari lini belakang ke arah depan. Juga, para gelandang itu ikut memprovokasi pemain lawan untuk mengikuti alur permainannya. 

Ketika lawan ikut terprovokasi untuk merebut bola, pola permainan pun lawan ikut terbuka. Hal itu memungkinkan untuk mengekspos lini belakang lawan. 

Karena performa De Zerbi di Inggris, tak sedikit klub yang mulai meliriknya. Dari daerah asalnya, klub seperti Inter Milan, Juventus, dan AC Milan menaruh pujian pada De Zerbi. 

Pengaruh yang dihadirkan oleh De Zerbi bersama Brighton memberikan warna baru Italia di Liga Inggris. De Zerbi bisa menjadi salah satu pelatih masa depan dari Italia. 

Saat ini, De Zerbi menjadi satu-satunya pelatih yang bersaing keras di antara pelatih asing di Liga Inggris. Gaya kepelatihannya bisa menaikan nama Italia di Liga Inggris. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun