Manchester United (MU) harus pasrah kalah 0-3 (agregat 2-5) dari Sevilla pada leg kedua Liga Eropa (21/4/23) di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Kekalahan ini mengakhiri ambisi MU untuk meraih treble pada musim ini.Â
Peluang terakhir MU mendapatkan trofi adalah Piala FA. Akhir pekan ini, pada semifinal piala FA MU akan bermain kontra Brighton.Â
MU kalah dari salah satu raja Liga Eropa. Sevilla adalah tim pengoleksi terbanyak Liga Eropa dengan 6 kali. Untuk itu, MU sebenarnya bermain dengan tim yang sudah sangat kuat dan makan garam di Liga Eropa.Â
Dalam laga kontra Sevilla, MU mendominasi laga. Seturut statistik, MU mengontrol 62 persen laga, dan melakukan 16 tembakan ke gawang Sevilla. Sebaliknya, Sevilla lebih bermain rapat dan mengandalkan kelengahan dan keteledoran lini belakang MU.Â
Sebagaimana pada leg pertama di Old Trafford, di mana MU yang sudah unggul 2-0 lengah di menit-menit akhir hingga Sevilla berhasil menyamakan kedudukan. Situasinya persis sama pada leg kedua.Â
Harry Maguire dan David de Gea melakukan kesalahan yang berujung gol. Maguire melakukan kesalahan yang menyebabkan gol pertama Sevilla. Sementara, De Gea jadi penyebab gol ketiga, sekaligus gol yang mengubur ambisi MU melaju ke semifinal.
Untuk itu, pada tempat pertama, tersingkirnya MU dari Liga Eropa lebih disebabkan oleh faktor kedalaman skuad. Ada gap antara tim regular yang biasa diandalkan oleh Pelatih Erik Ten Hag dengan para pemain cadangan.Â
Hampir setengah dari skuad yang dimainkan Ten Hag pada leg kedua adalah para pemain yang duduk di bangku cadangan dan juga absen dari tim pada musim ini.Â
Jadon Sancho yang menggantikan Marcus Rashford di sisi kiri gagal mengimbangi peran Rashford pada musim ini. Christian Eriksen dan Anthony Martial yang mengalami cedera panjang belum menemukan ritme terbaik bersama tim.Â
Lalu, duo bek Victor Lindelof dan Harry Maguire tampaknya tak solid untuk mengisi peran dari Lisandro Martinez dan Raphael Verane yang sementara cedera.Â