Reputasi Unai Emery Terangkat, Aston Villa Bersaing di Enam Besar Liga Inggris

Kemenangan Aston Villa atas Newcastle United (3-0) (15/4/23) menyempurnakan daftar 5 kemenangan dari lima laga terakhir. Berkat kemenangan tersebut, Villa kemudian duduk di peringkat ke-6 klasemen sementara Liga Inggris. 

Keberhasilan Villa tak lepas dari tangan dingin Pelatih Unai Emery. Pelatih yang menggantikan Steven Gerrard yang dipecat oleh Villa di bulan Oktober tahun lalu itu langsung memberikan efek positif pada performa Villa dan sekaligus memberikan persaingan di 6 besar Liga Inggris. 

Catatan Emery bersama Villa sejauh ini cukup mengagumkan. Tercatat dari 19 laga yang sudah dijalankan oleh Unai Emery sebagai pelatih, Villa berhasil meraih 13 kemenangan, 2 hasil seri, dan 4 kali kalah. 

Bila ditilik dari akumulasi poin semenjak Emery dikontrak Villa pada 1 November, tercatat bahwa Villa berada di peringkat ke-3 klasemen dengan 35 poin. Hanya kalah dari Arsenal yang meraih 42 poin dan Manchester City dengan 35 poin. 

Emery bukanlah wajah baru untuk Liga Inggris. Pelatih asal Spanyol ini pernah menukangi Arsenal. Namun, karirnya di klub berjuluk "Meriam Merah" itu berakhir hambar lantaran dipecat setelah satu musim menjabat sebagai pelatih. 

Setelah non job semusim, Villareal kemudian mengontrak Emery selama dua musim. Emery membantu klub berjuluk "Kapal Selam Kuning" itu meraih trofi Piala Liga Eropa di tahun 2021 setelah mengandaskan Manchester United di final. 

Tentu saja, keberhasilannya itu menaikan reputasi Emery yang sempat redup. Terbukti, Villa mau merekrut Emery setelah memecat Gerrard dari kursi pelatih. 

Niat Villa disambut dengan tangan terbuka oleh Emery. Walau berhasil mempersembahkan trofi untuk Villareal, Emery malah mau menerima tawaran dari Villa yang sementara terperosok. Emery menilai bahwa keputusannya menerima jabatan sebagai pelatih Villa merupakan tantangan  dalam dunia olahraga.

Emery mulai menjawabi tantangan itu dengan memberikan efek positif pada permainan Villa. Di laga perdananya sebagai pelatih, Villa langsung menang 4-0 kontra MU. Kemenangan itu menjadi awal perjalanan mulus Aston Villa keluar dari keterpurukan dan memberikan warna persaingan di Liga Inggris. 

Sejauh ini, 4 kekalahan Villa tercatat kala bermain kontra klub-klub mapan seperti Manchester City, Liverpool, dan Arsenal. 

Kemenangan kontra Newcastle di stadion Villa Park memuaskan pendukung tuan rumah, menaikan reputasi Emery, dan menguatkan dukungan untuk tim. Newcastle yang datang dengan kekuatan penuh ke Villa Park tak berdaya dengan sistem permainan agresif Villa.

Newcastle bukanlah tim lemah. Berada di 4 besar, Newcastle seharusnya diunggulkan dan bahkan bisa menundukan Villa. Namun, sebaliknya, Villa yang membuat permainan Newcastle tak berdaya.  

Bayang-bayang degradasi pada Villa yang sempat terjadi tahun lalu sudah menjauh. Villa mulai bersaing untuk mendapatkan satu tiket ke Liga Eropa pada musim depan. 

Kesuksesan Villa itu tak lepas dari faktor pengalaman Emery. Segudang pengalaman sebagai pelatih telah membentuk karakter Emery sebagai pelatih yang jeli dalam menganalisa permainan lawan dan sekaligus membangun relasi pribadi dengan para pemain. 

Tak sedikit pemain yang menilai bahwa kelebihan Emery adalah membuat para pemain merasa diri berharga dan membantu para pemain untuk merasa yakin pada kemampuan mereka. 

Mantan anak asuhnya di Villarael menilai bahwa ketika Emery tiba sebagai pelatih Villareal, dia melakukan analisis mendalam pada tim dan berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik dari setiap pemainnya. 

Gaya itu juga diterapkan Emery di Villa. Salah satu buktinya adalah Ollie Watkins. Watkins menjadi top skorer Villa sejauh ini. Bahkan pemain yang sempat ditargetkan Arsenal itu mempunyai jumlah gol seperti Harry Kane dan Moh Salah. Performanya naik daun semenjak dilatih oleh Emery. 

Watkins menyatakan bahwa Emery menuntun para pemain bagaimana bermain, di mana harus berdiri dan bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaik. Sementara itu, Emiliano Martinez juga tak luput memuji Emery. 

Penjaga gawang timnas Argentina itu menyatakan bahwa Villa berupaya untuk masuk ke 6 besar agar bermain di Liga Eropa. Impian itu bisa menjadi mungkin lantaran Villa memiliki pelatih terbaik. 

Peluang itu makin lebar karena Villa sudah berada di posisi ke-6 klasemen sementara Liga Inggris. Tempatnya, memang, belum aman lantaran jarak poin dengan tim-tim pesaing terdekat tak begitu jauh.

Untuk itu, keberadaan Villa di 6 besar memberikan persaingan tambahan di Liga Inggris. Kemenangan kontra Newcastle bisa menjadi rujukan perjalanan Villa pada musim ini. Peluang untuk bermain di Liga Eropa bisa saja bukan isapan jempol tetapi mimpi yang menjadi kenyataan untuk Villa. 

Pengaruh Emery yang sudah "makan garam" di Liga Eropa menjadi salah satu faktor. Pengaruh itu sudah terlihat menyata lewat performa Villa sejak mengontrak Emery di bulan November tahun lalu. 

Memang, Villa di tangan Emery belum masuk tataran final. Masih banyak pekerjaan yang perlu dibenahi agar Villa benar-benar masuk pada level konsistensi sehingga kelak bisa mendapatkan tiket yang diinginkan. 

Salam Bola