Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Julian Nagelsmann Dipecat dan Thomas Tuchel Dikontrak Bayern Muenchen

24 Maret 2023   05:55 Diperbarui: 24 Maret 2023   09:00 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Julian Nagelsmann dipecat sebagai pelatih Bayern Muenchen. Foto: AFP/Ronny Hartmann via Kompas.com

Pemecatan pelatih Julian Nagelsmann sebagai pelatih Bayern Muenchen cukup mengejutkan. Tak ada tanda-tanda relasi yang goyah atau pun rusak antara kubu Nagelsmann dan klub Muenchen. 

Secara kasat mata performa Muenchen pada musim ini di tangan pelatih berusia 35 tahun ini tak begitu buruk. Kendati agak tak konsisten di kompetisi domestik, Muenchen terbilang sebagai tim yang tampil paling meyakinkan di Liga Champions Eropa pada musim ini. 

Di kompetisi Bundesliga Jerman, untuk sementara Muenchen berada di posisi kedua di bawah Borussia Dortmund. Kedua tim hanya terpaut satu poin. Tempat di puncak klasemen sementara bisa ditentukan kala kedua tim bertemu pada 1 April mendatang. Dengan ini, Muenchen masih berpeluang menjadi juara Bundesliga untuk ke-11 musim secara berturut.

Nagelsmann dikontrak dari RB Leipzig dua musim lalu menggantikan pelatih Hans Flick. Kala itu, langkah Muenchen terbilang berani karena dari sisi usia dan pengalaman Nagelsmann masih begitu hijau untuk konteks klub sebesar Muenchen. 

Belum lagi dari sisi usia, di mana Nagelsmann harus berhadapan dengan beberapa pemain yang seusia dengannya. Tentu saja, Nagelsmann harus menaikkan reputasinya guna mendapat respek dari para pemain senior, yang nota bene sudah lama mengabdi di Muenchen. 

Salah satu alasan Muenchen karena gaya kepelatihan Nagelsmann yang cocok dengan kultur dan iklim klub Muenchen. Terlebih lagi, taktik Nagelsmann sebagai pelatih persis sama dengan gaya para pelatih yang dikontrak Muenchen. 

Muenchen terbilang klub yang menganut sistem permainan gegenpressing, di mana tak mengandalkan permainan satu atau dua invididual, tetapi menekankan permainan tim secara menyeluruh. 

Musim pertama Nagelsmann berjalan mulus. Dia membantu Muenchen meraih trofi Bundesliga. Musim ini, Nagelsmann kembali membantu Muenchen bersaing kuat di puncak klasemen Bundesliga dan berupaya membantu Muenchen meraih trofi Liga Champions.

Pertanyaannya, mengapa Muenchen nekat memecat Nagelsmann? 

Pastinya, ada alasan mendasar yang terjadi antara klub dan si pelatih. Kekalahan dari Bayer 04 Leverkusen akhir pekan lalu tak bisa menjadi alasan dasar Muenchen memecat Nagelsmann.

Apabila ditilik ke belakang, Nagelsmann juga menghadapi tantangan serius sebagai pelatih Muenchen. Salah satunya adalah soal komunikasinya dengan para pemain di ruang ganti. 

Melansir berita dari salah satu surat kabar asal Jerman, Bild, Nagelsmann lebih cenderung berkomunikasi dengan tiga pemain senior seperti Thomas Muller, Manuel Neuer, dan Joshua Kimmich. Tiga pemain ini mempunyai pengaruh besar di Muenchen. 

Namun, hal itu memberikan ketidakseimbangan di ruang ganti. Bagaimana pun, setiap pemain perlu diperlakukan secara sama karena permainan tim sangat bergantung pada kerja sama seluruh pemain. 

Barangkali relasi dengan pemain bisa menjadi salah satu alasan. Belum lagi, kegagalan Nagelsmann untuk mengeluarkan kemampuan Sadio Mane dan Cancelo. Mane kehilangan daya magis sejak kembali dari cedera. Sementara itu, Cancelo yang dipinjamkan dari Manchester City di bulan Januari lalu sudah kehilangan tempat di skuad Muenchen. 

Dengan ini, pemecatan Nagelsmann berlatar banyak alasan. Kendati, belum ada alasan yang jelas di balik keputusan berani klub memecat pelatih yang masih memberikan performa terbaik untuk klub, konsekuensi pemecatan itu sangat jelas. Muenchen pun harus menyesuaikan diri dengan pelatih baru. 

Melansir berita dari dinding sosial Fabrizio Romano (24/3/23), Muenchen sudah menetapkan Thomas Tuchel sebagai pelatih baru menggantikan tempat Nagelsmann. Tuchel sendiri bukanlah wajah baru untuk Bundesliga Jerman. 

Selain sudah mengenal iklim dan kultur sepak bola Jerman, Tuchel termasuk pelatih yang disegani di level domestik kala masih menjadi pelatih Dortmund. Performa Tuechel bersama Dortmund menjadi salah satu alasan di mana Tuchel dikontrak oleh klub-klub mapan seperti Paris Saint Germain (PSG) dan Chelsea. 

Namun, nasib apes menimpa Tuchel di awal musim ini kala dipecat oleh Chelsea. Situasinya persis sama seperti yang dialami oleh Nagelsmann, di mana pemecatan Tuchel juga cukup mengejutkan banyak pihaknya. 

Bedanya, pemecatan Nagelsmann tak dibarengi dengan alasan yang begitu mencolok lantaran performa tim asuhannya masih berada pada standar terbaik. Pengecualiaan jika Muenchen tersingkir dari Liga Champions Eropa. Barangkali klub mempunyai alasan yang valid untuk mengakhiri kontra dengan Nagelsmann. 

Sebaliknya. Tuechel dipecat karena performa Chelsea tak konsisten di awal musim. Namun, banyak yang tak sepakat lantaran performa Chelsea kala itu tak sepenuhnya disebabkan oleh Tuchel. Alasannya, Chelsea berada dalam masa transisi di banyak aspek, mulai dari faktor kepemilikan klub hingga kepindahan beberapa pemain penting. 

Untuk itu, penunjukkan Muenchen pada Tuchel terbilang keputusan yang tepat. Tuechel mempunyai rekam jejak yang meyakinkan di Liga Champions. Puncaknya, kala Tuchel mampu mengembalikan mentalitas Chelsea yang terpuruk dan kemudian di akhir musim keluar sebagai juara Liga Champions Eropa musim 2020/21.

Tuchel menerima tantangan baru sebagai pelatih Muenchen. Risikonya juga besar lantaran Tuchel harus memberikan yang terbaik, melampaui apa yang sudah dicapai oleh Nagelsman. Kalau tidak, Tuchel akan menerima nasib apes dan Muenchen pun harus gigit jari dan menyesali keputusannya. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun