Dikisahkan, di pulau Jolo ini berdiam para pemberontak separatis dan dikisahkan pemerintah Filipina seolah tak berdaya menghadapi aksi pemberontak.Â
Dalam alur film ini, terlihat tak ada keterlibatan  pemerintah Filipina dalam membebaskan para sandera dan bagaimana pemerintah melawan para kaum pemberontak.Â
Film lebih pada peran pemerintah Amerika Serikat dan aksi heroik dari para tokoh utama. Bahkan, pemerintah AS menggunakan jasa tentara bayaran untuk menyelamatkan pesawat dan sandera dari tangan para pemberontak.
Namanya, film sisi-sisi keheroikan tokoh utama tak bisa dihilangkan. Persoalannya, ketika realitas yang terbangun tak sesuai dengan apa yang terjadi di Sulu. Â
Hal yang menjadi penolakan pemerintah Filipina karena menunjukkan ketakberdayaan pemerintah dalam mengatasi persoalan yang terjadi. Juga, keberadaan para pemberontak yang sebenarnya tak sesuai dengan apa yang terjadi.Â
Padahal, kenyataan yang terjadi tak seperti itu. Akibatnya, para senator Filipina meminta untuk meninjau film tersebut lantaran ofensif bagi nama dan reputasi Filipina sebagai negara.Â
Salah satu senator menyatakan bahwa film telah menempatkan Filipina pada pandangan yang negatif karena teroris asal Filipina mengambil orang asing sebagai sandera dan taruhan di Jolo, Sulu. Â
Melansir berita dari GMA News (23/2/23), the Movie and Television Review and Classification Board (MTRCB) atau KPI untuk konteks Indonesia menyatakan bahwa film sudah ditarik peredarannya di Filipina.
Pada satu sisi, hal ini menjadi pelajaran penting untuk meninjau setiap karya kreatif. Kreativitas tetap mendapat tempat pertama dan dihargai, namun hal itu perlu dibatasi oleh norma-norma tertentu. Artinya, kreativitas yang tetap menghargai fakta yang sesungguhnya.Â
Misalnya, peristiwa yang diangkat tak boleh merendahkan realitas nyata. Atau seturut pendapat para senator di Filipina, realitas yang ditayangkan tak boleh menciptakan pandangan negatif dari para penonton. Terlebih lagi, realitas berjalan terbalik dan hal itu melahirkan sisi negatifnya di mata penonton.Â
Â