Memberi hadiah atau kado sudah menjadi bagian dari tradisi dalam relasi kita. Prinsipnya, kita memberikan kado tak hanya untuk menyenangi penerima, tetapi juga mau menghargai si penerima.Â
Kita menghargai si penerima dengan barang tertentu. Tujuannya pun agar barang itu bisa dikenang dan kemudian dimanfaatkan.Â
Ternyata tak gampang memberi  kado hadiah kepada seseorang. Reaksi penerima menjadi salah satu alasan kita di mana memberikan kado hadiah menjadi menantang.Â
Kita menginginkan si penerima bergembira, terharu, dan kemudian memanfaatkan apa yang kita beri. Persoalannya, ketika apa yang kita beri itu tak diterima dan berkenan bagi si penerima.Â
Beberapa hari lalu, dalam sebuah pertemuan, kami berdiskusi tentang hadiah kado natal yang diberikan pada pesta natal. Biasanya kalau ada acara natal, selalu ada acara pertukaran kado di antara teman-teman.
Gegara hadiah kado yang seadanya dan tak begitu dipersiapkan, jadinya acara pemberian kado mendapat sorotan, dikritik, dan dievaluasi.
Si pemberi pun menjadi bahan candaan dan bahkan bahan gosip di antara teman-teman.Â
Lantas, bagaimana caranya kita membuat kado kita bisa berkenan kepada penermian? Tantangan selanjutnya adalah bagaimana kado kita bisa dimanfaatkan oleh si penerima?
Pertama, Kado hadiah yang kita beri sesuai dengan kebutuhan dari penerima.Â
Pastinya, sebelum kita memberikan kado kita umumnya sudah mengetahui dan mengenal si penerima. Apalagi kalau si penerima adalah teman dekat, teman kantor atau pun keluarga. Kita tinggal mengecek apa yang menjadi kebutuhan dari si penerima.Â
Apabila konteksnya kado perkawinan, hemat saya, hal itu gampang untuk dipikirkan dan dibuat. Biasanya, mereka yang menikah sangat membutuhkan barang-barang yang bersentuhan dengan dapur, ruang tidur, atau kebutuhan urmah tangga pada umumnya.Â
Untuk itu, kita perlu mencari barang yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bukanya sekadar membeli dan menyenangkan si penerima.Â
Langkah yang paling pertama adalah kita perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh penerima. Kebutuhannya apa?Â
Kita perlu mengenal karakter si penerima, kesukaannya, dan karakternya. Bahkan kita juga melihat intensi dari pemberian kado, misalnya di acara hari ulang tahun, pernikahan, atau pun kado untuk seseorang yang lulus sekolah.Â
Kedua, Tak ragu untuk mencari tahu apa yang diinginkan oleh penerima.
Saya pernah mengikuti acara tukar kado sewaktu natal. Beberapa minggu sebelum acara dibuat, saya sudah mengetahi penerima kado saya.
Karena itu, saya coba mencari tahu apa kesukaan dari penerima. Bahkan tak ragu saya bertanya apa keinginannya.Â
Jadinya, saya tidak susah mencari kado lantaran saya sudah tahu apa yang diinginkan oleh si penerima hadiah.Â
Lebih jauh, menjadi sangat bermakna ketika kado yang saya berikan dia selalu pakai dan kenakan. Artinya, apa yang saya berikan tak sia-sia.Â
Bertanya pada penerima atau juga orang-orang yang dekat dengan si penerima kado bukanlah hal yang salah. Hal itu sangat perlu agar kado yang kita berikan tak hanya menyenangkan penerima, tetapi dia bisa manfaatkan.Â
Pastinya, kita sangat senang apabila kado yang kita berikan dimanfaatkan atau pun dipakai. Artinya, kita dihargai lantaran kado kita berkenan dan terpakai.Â
Ketiga, Kita memberikan kado yang bisa dipakai atau pun dimanfaatkan oleh si penerima.
Ada pelbagai jenis kado yang bisa kita berikan dan hadiahkan kepada seseorang. Hemat saya, kita sekiranya memberikan kado yang bisa dipakai dan dimanfaatkan oleh penerima.Â
Barang itu sekiranya tak sekadar disimpang di lemari, dikoleksi, atau pun dipajang begitu saja. Namun, sekirangnya barang itu memberikan nilai manfaat bagi si penerima.Â
Misalnya, kita memberikan kado bunga plastik di hari Valentin. Tentu kado itu bermakna, namun hanya bermakna di hari valentin semata.Â
Setelah beberapa hari, apabila bunga asli, hal itu akan layu, tetapi kalau bunga plastik, hal itu bisa disimpan untuk sekian waktu, namun kemudian kadang tak diperhatikan.Â
Namun, kalau hadiah itu diganti dengan barang lain, misalnya, baju. Baju bisa terpakai berulang-ulang kali, dan bahkan baju itu bisa mengingatkan si penerima pada si pemberi.Â
Ya, kita perlu mencari kado yang bisa dipakai dan dimanfaatkan dengan baik oleh penerima. Bukan sekadar barang yang bisa dihadiahi, tetapi sesuatu yang bisa dimanfaatkan. Â
Pemberian kado memberikan makna tertentu dalam relasi antara pemberi dan penerima. Si penerima merasa diri dihargai dan dicintai.Â
Sebaliknya, si pemberi pun merasa diri bahagia bisa berbahagia. Kebahagiaan itu semakin lengkap tatkala si penerima bisa memanfaatkan hadiah yang diterima.Â
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI