Apabila konteksnya kado perkawinan, hemat saya, hal itu gampang untuk dipikirkan dan dibuat. Biasanya, mereka yang menikah sangat membutuhkan barang-barang yang bersentuhan dengan dapur, ruang tidur, atau kebutuhan urmah tangga pada umumnya.Â
Untuk itu, kita perlu mencari barang yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bukanya sekadar membeli dan menyenangkan si penerima.Â
Langkah yang paling pertama adalah kita perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh penerima. Kebutuhannya apa?Â
Kita perlu mengenal karakter si penerima, kesukaannya, dan karakternya. Bahkan kita juga melihat intensi dari pemberian kado, misalnya di acara hari ulang tahun, pernikahan, atau pun kado untuk seseorang yang lulus sekolah.Â
Kedua, Tak ragu untuk mencari tahu apa yang diinginkan oleh penerima.
Saya pernah mengikuti acara tukar kado sewaktu natal. Beberapa minggu sebelum acara dibuat, saya sudah mengetahi penerima kado saya.
Karena itu, saya coba mencari tahu apa kesukaan dari penerima. Bahkan tak ragu saya bertanya apa keinginannya.Â
Jadinya, saya tidak susah mencari kado lantaran saya sudah tahu apa yang diinginkan oleh si penerima hadiah.Â
Lebih jauh, menjadi sangat bermakna ketika kado yang saya berikan dia selalu pakai dan kenakan. Artinya, apa yang saya berikan tak sia-sia.Â
Bertanya pada penerima atau juga orang-orang yang dekat dengan si penerima kado bukanlah hal yang salah. Hal itu sangat perlu agar kado yang kita berikan tak hanya menyenangkan penerima, tetapi dia bisa manfaatkan.Â
Pastinya, kita sangat senang apabila kado yang kita berikan dimanfaatkan atau pun dipakai. Artinya, kita dihargai lantaran kado kita berkenan dan terpakai.Â