Namun, kelemahannya soal fisik dalam meladeni permainan cepat tim. Jadinya, ketika Liverpool melakukan serangan balik, para gelandang kerap kalah cepat dengan pergerakan para pemain depan. Akibatnya, terjadi lubang besar antara para penyerang dengan para gelandang.Â
Dalam laga kontra Wolves, Klopp memainkan Thiago, B.Bajcetic dan N. Keita di lini tengah. Namun, ketiganya kalah cepat dan saing dengan gelandang dan penyerang Wolves.Â
Klopp tak menutup lubang di lini tengah dengan membeli seorang gelandang yang kuat yang bisa menjadi penghubung antara lini. Bellingham memang ditargetkan, namun hal itu sebatas rumor tanpa kejelasan yang pasti.Â
Cukup aneh juga ketika Liverpool mendatangkan Arthur dari Juventus. Gelandang asal Brasil gagal memberikan kontribusi untuk tim, dan malah berpaku dengan cedera panjang.Â
Selain itu, Liverpool juga tak menemukan sosok pengganti Roberto Firmino yang lagi cedera. Di antara trio Salah, Mane, dan Firmino, Firmino kerap memainkan peran sebagai penyupalai bola bagi Mane dan Salah.Â
Posisinya sebagai penyerang tengah dan kadang bermain sedikit di belakang Salah dan Mane ikut membantu dalam menciptakan peluang. Bahkan Firmino juga kerap menjadi pencetak gol untuk tim.
Darwin dan Gakpo lebih pada penyerang langsung. Mereka juga membutuhkan gelandang yang bisa menyuplai bola, dan bukannya penyerang seperti Salah ynag bisa melakukan penetrasi atau pun Firmino. Tak heran, Nunez dan Gakpo menjadi tak efektif karena tak ada gelandang yang mengenal betul karakter mereka.Â
Jadi, sebab utama dari kemerosotan Liverpool adalah karakter para pemain yang tak cocok lagi dengan karater permainan tim. Para pemain tak sepenuhnya menjawab taktik pelatih.Â
Walaupun ada upaya regenerasi, namun para pemain yang dibeli malah gagal untuk menjawab tuntutan Klopp dan tak sesuai dengan kebutuhan tim yang sebenarnya.Â
Terbukti, ketika Liverpool membeli Gakpo daripada mencari gelandang yang bisa membantu peran Thiago dan Fabinho di lini tengah.Â
Pada transfer musim dingin, Klopp gagal mencari pemain yang bisa menjadi gelandang yang menghubungkan lini tengah atau pun lini depan.Â