Pencalonan menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon ketua PSSI membangkitkan banyak diskusi. Tak sedikit yang menilai bahwa Thohir bisa menjadi figur yang tepat untuk melakukan pembenahan di PSSI serentak membawa sepak bola Indonesia pada jalur yang tepat.
Asumsi itu ditilik dari faktor pengalaman Thohir dan rekam jejaknya di pemerintahan saat ini. Thohir sebenarnya bukanlah wajah baru di dunia sepak bola. Boleh dibilang, Thohir sudah "makan garam" dalam hal kepemimpinan di bidang olahraga, terlebih khusus sepak bola.
Selain pernah menjadi pemilik klub asal Liga Italia, Inter Milan, Thohir juga memiliki mayoritas saham di DC United, salah satu klub di Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat.
Dari sisi pengalaman di bidang sepak bola, Thohir mempunyai bekal yang cukup meyakinkan untuk terpilih sebagai ketua PSSI di kongres yang berlangung 16 Februari mendatang. Paling kurang pengalamannya itu kelak bisa diadopsi dan diaplikasikan di dunia sepak bola Indonesia.
Tantangannya apabila sistem sepak bola Indonesia sudah begitu berakar pada sistem kerja tertentu yang mana sangat sulit untuk diubah.Â
Sebagaimana yang disampaikan Thohir sewaktu menyerahkan dokumen pencalonan dirinya di kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Tohir menekankan keberanian untuk melakukan pembenahan di PSSI.
Selain sudah berpengalaman di dunia sepak bola, Tohir juga mempunyai pengaruh politik yang tak boleh dipandang sebelah mata. Berstatuskan sebagai menteri BUMN di kabinet Jokowi saat ini, Thohir sudah mempunyai pengaruh politik yang cukup kuat.
Bagaimana pun, sepak bola selalu berkaitan dengan dunia politik. Pengaruh dan kekuatan politik juga berkaitan dalam pembangunan sepak bola. Â
Thohir yang berada dalam lingkaran kabinet Jokowi pun pasti mempunyai pengaruh politik dan kedekatan dengan Presiden Jokowi. Secara tak langsung efek Jokowi bisa ikut mempengaruhi langkah-langkah Thohir dalam pengambilan keputusan dan pembenahan sepak bola Indonesia.
Bukan tak mungkin Jokowi mempunyai keuntungan apabila Thohir terpilih sebagai ketua PSSI. Jokowi bisa memainkan perannya untuk mengontrol dan menggolkan program yang bertujuan untuk pembangunan sepak bola tanah air.