Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal yang Tak Mewah tetapi Bermakna

24 Desember 2022   20:04 Diperbarui: 24 Desember 2022   20:19 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kandang Natal. Foto: Unplash/Myriam Zilles via Kompas.com

Lantas, apakah natal harus mahal?

Seturut maknanya, natal selalu melekat dengan kesederhanaan. Seturut keyakinan iman, Tuhan dilahirkan di kandang natal, berpartisipasi dalam kehidupan manusia sebagai ungkapan kerendahan hatinya. 

Terlebih lagi, Tuhan tak datang dalam keluarga yang berharta, tetapi keluarga sederhana dari Nazareth. Tuhan dilahirkan di Betlehem, tepatnya di kandang natal. 

Tak heran, konsep natal selalu melekat dengan kandang natal. Hal ini sebenarnya mengingatkan kerendahan hati Tuhan sekaligus kesederhanaan hidup yang patut dicontohi.  

Seturut latar belakang singkat ini, sangat jelas natal mesti mengedepankan kesederhanaan. Kesederhanaan itu terpancar lewat persiapan hati dan pikiran di masa natal. 

Memang, persiapan fisik tak bisa  dihindari pada masa natal. Belanja untuk keperluan merayakan natal bukanlah sesuatu yang dilarang. 

Sejauh apa yang dilakukan itu sebagai wadah untuk memperkuat pemaknaan masa natal, maka hal itu sah-sah saja untu dilakukan. 

Persoalannya, ketika apa yang dilakukan keluar dari spirit natal. Misalnya, berbelanja banyak hal tetapi hal itu malah tak berimbang dengan kekuatan finansial keluarga. 

Sama halnya dengan berutang hanya demi membeli baju baru atau pun barang-barang yang bisa dipakai pada natal. 

Jadinya, hal ini cenderung menjadikan natal sebagai perayaan yang mahal. Pasalnya, orang memaksakan kebutuhan demi memuaskan keinginan sesaat. 

Untuk itu, seyogianya kita perlu benar-benar berjalan pada spirit natal yang sesungguhnya. Kerendahan hati yang dibaluti oleh kesederhanaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun