Contoh paling sederhana adalah tak perlu membeli baju natal apabila baju-baju di lemari masih banyak. Untuk apa bersaing mempunyai baju baru atau juga membangun kultur baju baru di setiap natal. Kalau hanya untuk mementingkan mode, lebih baik hal itu direm.Â
Begitu pula dengan belanja makanan dan minuman. Belanja sesuai kebutuahn keluarga dan pertimbangan tamu  yang akan datang bertamu. Makanya, sebisa mungkin untuk menjauhkan diri dari pemborosan dalam belanja makanan untuk kepentingan yang sesaat.
Ya, pengungkapan spirit natal itu muncul saat kita bijak merayakan natal. Kita perlu berlaku sederhana.
Kesederhanaan itu muncul saat kita sungguh-sungguh melihat kebutuhan yang harus dibeli atau diadakan demi memaknai perayaan natal. Kita pun perlu memilih untuk merayakan natal dengan cara yang sederhana dan tak mahal, tetapi hal itu bermakna untuk hidup iman.
Selamat Natal Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H