Untuk konteks Portugal, Ronaldo harus kembali siap berada di bangku cadangan apabila menimbang performa Portugal kontra Swiss.Â
Memang hal itu susah untuk diterima, tetapi taktik dan kebutuhan tim lebih menunjukkan pemain lain untuk memainkan peran Ronaldo di lini depan.Â
Pada titik ini penerimaan pada keputusan pelatih dan tuntutan laga menjadi salah satu cara agar bisa berdamai dengan situasi. Tanpa itu, seorang pemain bisa saja memberontak seperti dengan bereaksi marah tatkala diganti.Â
Hal itu sudah terjadi tatkala Ronaldo diganti dalam laga kontra Korea Selatan di babak penyisihan. Kemarahan Ronaldo itu pun dipandang sebagai salah satu alasan Santos mencadangkannya saat bermain kontra Swiss.Â
Berada di bangku cadangan menimbulkan pelbagai macam reaksi. Bahkan tak sedikit yang menilai bahwa Portugal tampil meyakinkan saat Ronaldo tak beradad di tim.Â
Sontak saja, hal itu menimbulkan tanggapan. Salah satu saudari Ronaldo menanggapi hal itu di media sosial dengan mengritik orang-orang yang memanfaatkan kemenangan besar kotnra Swiss sebagai cara untuk merendahkan dan mengritik Ronaldo.
Seperti terlansir dari Marca. com (7/12/22), Ronaldo seolah menambah deretan kontroversi yang melingkupinya.Â
Hal itu terjadi tatkala Ronaldo yang menjadi pemain pengganti tak terlibat dalam latihan dengan para pemain yang tak main dan pemain peganti lainnya di lapangan.Â
Ronaldo malah memilih berlatih di gym bersama pemain yang bermain dari meni-menit awal. Tentu saja, hal itu secara tak langsung membahasakan penolakan dan pemberontakan Ronaldo pada apa yang diterapkan.Â
Situasinya bisa makin rumit apabila tak diluruskan. Efek lanjutnya pada Ronaldo atau pun relasinya dengan rekan-rekan setim. Bagaimana pun, tim mendapat tempat terdepan daripada ego pribadi.
Ya, Ronaldo dihiasi oleh kontroversi satu bulan terakhir. Beberapa pekan sebelum Piala Dunia 2022, dalam wawancaranya dengan Piers Morgan, Ronaldo secara terang-terangan mengritik Manchester United dan menceritakan kelemahan MU.