Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pekerjaan Rumah Argentina kala Bermain Kontra Belanda

4 Desember 2022   15:54 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:01 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lionel Messi mencuri perhatian dalam laga kontra Australia di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di stadion Ahmad Bin Ali, Al-Rayyan, Qatar (4/12/22). 

Selain mencetak 1 gol, beberapa kali Messi melakukan aksi individual yang menghibur penonton. Tak ayal, banyak pihak pun yang menilai bahwa faktor pembeda antara laga Australia kontra Argentina adalah Lionel Messi. 

Berkat kemenangan 2-1 atas Australia, Argentina pun melaju ke babak 8 besar. Di babak 8 besar, Argentina akan bermain kontra Belanda. Timnas Belanda sendiri berhasil menang meyakinkan kontra Amerika Serikat (3-1) di babak 16 besar. 

Laga kontra Belanda akan menjadi tantangan besar untuk Argentina. Belanda yang dilatih oleh Louis van Gaal memainkan taktik yang cukup pragmatis. Kendati dikritik karena gayanya, Van Gaal cenderung mempertahankan gaya bermain pragmatis. 

Terbukti dalam laga kontra Amerika Serikat. Belanda berhasil menang dengan permainan serangan balik. 

Gaya permainan Belanda di bawah kendali Van Gaal disoroti, dan bahkan dikritisi oleh media asal Belanda. Menanggapi itu Van Gaal tak segan mengatakan kepada media yang menilai timnya membosankan untuk pulang ke kampung dan tak menonton Piala Dunia 2022.

Kendati gaya permainan Belanda disoroti, Belanda terbilang sebagai tim yang belum terkalahkan di Piala Dunia 2022. Dengan ini, bagi Van Gaal hasil lebih penting daripada gaya bermain. 

Filosofi total football yang melekat kuat dengan timnas Belanda terlihat luntur di tangan Van Gaal. Bagi mantan pelatih Manchester United ini, hasil lebih penting daripada permainan cantik. 

Gaya pragmatis ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk Argentina.

Bertolak dari laga kontra Australia, Argentina mempunyai beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibenahi saat bermain kontra Belanda di babak 8 besar. 

Menghadapi gaya permainan Belanda, pasukan Lionel Scaloni perlu berwaspada. Kecolongan lebih awal bisa menjadi petaka yang mengakhiri perjalanan Argentina. 

Secara umum, catatan lini depan Argentina cukup meyakinkan. Kendati sudah kebobolan tiga gol, gol-gol itu umumnya terjadi dari tendangan jarak jauh yang cenderung spekulasi untuk menghadapi tembok kuat Argentina. Belum ada gol yang tercipta lewat permainan terbuka. 

Hal ini tentu saja menjadi salah satu keuntungan Argentina. Di balik keuntungan ini, Argentina menghadapi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. 

Pada tempat pertama, Argentina perlu memanfaatkan kondisi Messi yang sementara on fire. Messi termasuk pemain yang mencuri perhatian pada Piala Dunia 2022. Berkat aksi Messi dalam laga kontra Australia, Rio Ferdinand tak segan menyebut Messi seperti dewa. 

Kendati demikian, Argentina perlu menyadari kemungkinan, di mana Messi terkunci oleh permainan lawan. Pada titik itu, Argentina pun membutuhkan cara lain untuk menciptakan peluang dan mencetak gol. 

Melawan Belanda, Messi akan bersua kontra bek-bek tangguh yang bermain di klub-klub top Eropa seperti Virgil van Dijk di Liverpool, Nathan Ake di Manchester City, dan Matthijs de Light di Bayern Muenchen. Belum lagi, lini tengah Belanda yang dikomandai oleh Frenkie de Jong yang bisa mengatur dan mengontrol permainan.

Dengan ini, Belanda pastinya mempunyai formula untuk mengunci Messi dan sekaligus melumpuhkan permainan Argentina. Maka dari itu, Argentina perlu keluar dari bayang-bayang ketergantungan pada Messi. 

Laga kontra Polandia bisa menjadi model untuk timnas Argentina saat Messi terkunci oleh permainan lawan. Pemain lain hadir sebagai faktor pembeda untuk timnas Argentinam

Selain itu, pekerjaan rumah yang menghantui Lionel Scaloni adalah mengembalikan kepercayaan diri Lautaro Martinez. Striker yang bermain di klub Inter Milan masuk sebagai pemain pengganti dalam laga kontra Australia.

Alih-alih menaikkan tensi permainan Argentina, Lautaro hampir saja menjadi "musuh bersama" suporter Argentina lantaran peluang bersih di depan gawang Australia tak dimanfaatkan dengan baik. 

Beruntung Argentina tak kebobolan di menit akhir. Kalau tidak, Lautaro akan menjadi sasaran kritik.

Sebenarnya, di media sosial sudah banyak kritik yang dilimpahkan ke Lautaro. Bahkan Lautaro pun diingatkan dengan sosok Higauin yang juga gagal bersinar tatkala bermain sebagai striker di final piala dunia 2014 di Brasil saat Argentina menjadi runner up.

Lautaro pastinya kembali mendapat tempat kedua saat bermain kontra Belanda. Bisa saja, Scaloni lebih memilih Alvarez yang sudah mencetak dua gol di Piala Dunia 2022 daripada Lautaro yang belum menampilkan performa terbaiknya.

Sebaliknya Alvarez sementara percaya diri. Pergerakannya di lini depan dan kerja kerasnya mengimbangi pergerakan Messi. 

Gol kedua Argentina memang terjadi atas kesalahan kiper Australia, tetapi lebih dari itu hal itu juga merupakan buah kerja keras dari Alvarez dan De Paul yang terus menekan lini belakang Australia. 

Terlepas dari performa meyakinkan Alvarez, Scaloni masih mempunyai pekerjaan besar untuk menguatkan mentalitas Lautaro. Tujuannya, beban tugas mencetak gol tak hanya berpaku pada satu pemain semata. 

Selain itu, Argentina memang mempunyai benteng yang kuat. Lini belakang Argentina tampil gesit. Umumnya bertipe pekerja keras dan menyebabkan pemain lawan sulit menembus permainan belakang Argentina. 

Akan tetapi, Argentina perlu mewaspada tendangan-tendangan spekulasi lawan. Memberi ruang kosong bagi lawan untuk menembak dari jarak jauh bisa menjadi momok yang bisa merugikan Argentina di babak ke-8 besar. 

Argentina berhasil tembus ke babak 8 besar. Peluang untuk meraih trofi piala dunia terbuka. Kendati demikian, Argentina akan menghadapi tantangan serius saat bermain kontra Belanda yang cenderung bermain untuk mendapatkan hasil daripada menekankan gaya. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun