Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mukjizat Niclas Fullkurg, Hasil Seri yang Untungkan Jerman dan Kedewasaan La Roja

28 November 2022   07:08 Diperbarui: 28 November 2022   07:29 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga antara Spanyol kontra Jerman di stadion Al Bayt, kota Al Khor, Qatar (28/11/22) sebenarnya menentukan perjalanan dua tim raksasa asal Benua Eropa ini. 

Bagi Spanyol, kemenangan melapangkan jalan ke babak berikutnya. Sebaliknya, bagi Jerman kekalahan bisa langkahnya di piala dunia. 

Hasil laga berakhir seri (1-1).  Hasil ini memberikan keuntungan yang berbeda untuk kedua tim. 

Spanyol hanya membutuhkan hasil seri untuk melaju ke babak selanjutnya. Kalau pun kalah, Spanyol tetap berpeluang lolos apabila menimbang koleksi gol yang dimiliki tim berjuluk La Roja ini.

Jerman berhasil membalas ketertinggalan dari Spanyol yang sudah terlebih dahulu mencetak gol lewat Alavaro Morata di menit ke-62. 

Adalah Niclas Fullkrug (29 tahun) yang menjadi penyelamat, atau tepatnya pembawa mujizat untuk timnas Jerman.

Tak tanggung-tanggung, pemain yang membela Werder Bremen ini datang sebagai pemain pengganti di menit ke-70 tatkala striker Thomas Muller yang didapuk sebagai striker tunggal gagal mengemban tugasnya dengan baik.  

Gol Fullkrug di menit ke-83 bisa menjadi bekal penting untuk Jerman dan berdampak besar dalam kiprahnya di Piala Dunia 2022. 

Ya, laga kontra Spanyol adalah laga ke-3 untuk Fullkrug dalam karir profesionalnya di timnas Jerman. 

Di usianya yang ke-29 tahun, Fullkrug terbilang terlambat bersinar di Bundesliga Jerman, pun terlambat masuk timnas Jerman. Hal itu tak lepas dari perjalanan karirnya tak terbilang mulus. Sebagian besar karirnya sebagai pesepakbola dihabiskan di divisi kedua Liga Jerman. 

Berkat performa apiknya bersama Bremen pada musim ini dengan sudah mencatatkan 10 gol Hansi Flick tak segan memanggilnya masuk ke timnas. 

Tentu saja, panggilan itu tak memastikan Fullkrug menjadi pilihan utama lantaran persaingan yang sangat tajam di lini depan timnas Jerman. 

Fullkrug mendapat berkah saat pemain seperti Thomas Muller dan Kai Havertz gagal bersinar saat ditempatkan sebagai striker. Juga, Flick tak ragu dan segan untuk memainkannya saat Jerman berada dalam situasi terjepit karena sudah tertinggal 1 gol dari Spanyol. 

Havertz yang dicadangkan di laga kontra Spanyol gagal bersinar saat Jerman kalah dari Jepang. Lalu, Flick mencoba Muller sebagai striker tunggal saat bermain kontra Spanyol, dan skema itu pun tak berbuah positif.

Fullkrug pun terpilih. Kepercayaan itu terbayar dengan gol yang bisa menentukan nasib Jerman di Piala Dunia 2022.  

Bukan tak mungkin, Flick pun mengalihkan perhatian ke Fullkrug saat bermain kontra Kosta Rika di laga terakhir penyisihan grup E.

Fullkrug menjadi penyelamat dan sekaligus menciptakan mujizat yang sangat berharga untuk timnas Jerman. 

Hasil imbang kontra Spanyol  sangat menguntungkan Tim Panzer. Peluang untuk melaju ke babak selanjutnya tetap terbuka lantaran Jepang juga secara mengejutkan ditundukan oleh Kosta Rika. 

Andaikata Jepang menang, peluang Jerman untuk lolos begitu tipis. Makanya, kekalahan Jepang dan hasil imbang kontra Spanyol bisa membarikan keuntungan untuk Jerman. 

Peluang Jerman melaju bisa terjadi apabila Jerman mengalahkan Kosta Rika dan di tempat lain Spanyol mengalahkan Jepang. Di atas kertas, skenario ini bisa saja terjadi apabila menilik kekuatan yang dipunyai oleh Jerman dan Spanyol. 

Apalagi laga terakhir menjadi titik penentuan. Pastinya, baik Jerman maupun Spanyol tak mau melepas begitu saja kesempatan untuk lolos ke babak selanjutnya. 

Ya, hasil imbang memberikan keuntungan untuk anak-anak asuh Hansi Flick. Misi terakhir Jerman adalah mengalahkan Kosta Rika.

Kendati di atas kertas, Jerman unggul kualitas atas Kosta Rika, kewaspadaan pun perlu tetap terbangun. Betapa tidak, pelbagai kejutan selama perhelatan Piala Dunia 2022 menjadi alarm serius untuk tim-tim kuat dan berstatuskan favorit. 

Termasuk Jerman yang dikalahkan oleh Jepang di laga perdana. Kekalahan yang mengejutkan itu bisa menjadi pelajaran bagi Jerman saat bertemu dengan Kosta Rika. 

Apalagi Kosta Rika juga mengejutkan Jepang yang secara rangking di FIFA, Jepang yang berada di ranking ke-24 dunia berada di atas Kosta Rika yang berada di urutan ke-31. 

Maka dari itu, Jerman perlu waspada dengan Kosta Rika sembari memanfaatkan keuntungan dari hasil imbang yang tercapai dari laga kontra Spanyol. 

Laga terakhir kontra Kosta Rika bisa menjadi titik penentu bagi Tim Panzer untuk lolos sembari berharap Spanyol juga mengalahkan Jepang. 

Ketika Jerman yang melihat hasil kontra La Roja sebagai keuntungan, timnas Spanyol pun makin menunjukkan kedewasaan. 

Laga kontra Jerman menjadi ujian yang cukup berharga untuk anak-anak asuh Luis Enrique. Tanpa terlalu mengubah susunan skuad, Enrique masih tetap memercayakan beberapa pemain muda di skuadnya, termasuk berani memainkan pemain muda seperti Gavi dan Pedri. 

Pilihan skuad Enrique sempat diragukan. Keraguan itu pun perlahan luntur tatkala Spanyol mencukur Kosta Rika dengan 7 gol dan menahan imbang Jerman 1-1. 

Menahan imbang Jerman serentak mendominasi laga menunjukkan kedewasaan pasukan Luis Enrique. Boleh dibilang Spanyol tak boleh dipandang sebelah mata. 

Peluang untuk melaju lebih jauh, dan bahkan menjadi juara Piala Dunia 2022 bukanlah sebuah kemustahilan untuk Spanyol. 

Hasil keputusan berani Enrique bukanlah sesuatu yang baru. Hal yang sama sempat dilakukannya saat bermain di Piala Eropa 2020. Hasilnya Spanyol berhasil tembus semifinal, dan kemudian tak beruntung kalah adu penalti dari Italia. 

Bertolak dari pengalaman terdahulu dan pperforma di penyisihan grup sejauh ini, Spanyol mempunyai kemampuan untuk melaju lebih jauh. 

Terbukti saat Spanyol mampu menahan Jerman yang tak begitu mementingkan penguasaan bola tetapi permainan cepat dan mengandalkan serangan balik. 

Skema serangan balik Jerman tak begitu merumitkan Spanyol. Spanyol berhasil meredam serangan balik Jerman.

Malahan, Spanyol pun berhasil tampil efektif dengan beberapa kali melakukan tembakan dari luar kotak penalti, termasuk keberhasilan Spanyol mencetak gol lewat Morata. 

Hasil imbang kontra Jerman menunjukkan kedewasaan Spanyol. Tim ini boleh dipandang hijau dari faktor usia dan pengalaman, tetapi dari sisi kualitas, Spanyol bisa menjadi ancaman untuk tim mana saja di Piala Dunia 2022. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun