Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Brasil Jadi Favorit dan Kelemahan yang Perlu Dihindari

16 November 2022   08:58 Diperbarui: 16 November 2022   14:26 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Samba, julukan timnas Brasil, datang ke Piala Dunia 2022 di Qatar dengan mengikutsertakan banyak pemain bintang yang sementara tampil gemilang di beberapa klub Eropa. Karenanya, tak sedikit yang menilai jika tim peraih 5 trofi Piala Dunia ini termasuk favorit kuat naik ke panggung juara di Qatar. 

Pelatih Brasil, Tite memanggil para pemain yang umumnya tak asing bagi pecinta sepak bola. Mulai dari penjaga gawang hingga pemain depan, Tite mampunyai para pemain yang rata-rata tampil konsisten bersama klub yang mereka bela. 

Catatan Brasil selama kualifikasi ke Piala Dunia juga mengagumkan. Dari 17 laga, Brasil meraih 14 kemenangan, dan 3 seri dan mencatatkan 40 gol dan kebobolan hanya 5 kali. Hanya saja, Brasil tak sempat bersua kontra Argentina akibat pembatasan di masa pandemi korona. 

Dari sisi skuad dan persiapan selama masa kualifikasi, Brasil benar-benar siap untuk menantang trofi Piala Dunia 2022. 

Perlu kita lihat sepintas komposisi skuad yang dimiliki Selecao. Dari lini belakang hingga lini depan, Brasil dihuni oleh para pemain yang berstatuskan bintang dan sudah tampil regular bersama tim-tim besar di Eropa. 

Misalnya, di bawah mistar gawang. Tite mempunyai dua penjaga gawang yang menjadi pilihan tetap di klub-klub besar Liga Inggris. Alisson Becker di Liverpool dan Ederson di Manchester City.

Kedua penjaga gawang ini tak tergantikan di klub yang mereka bela. Untuk timnas Brasil, Tite terlihat lebih memilih Alisson ketimbang Ederson. 

Belum lagi sekumpulan penyerang  yang akan menemani kapten tim di lini depan. 

Ada Antony (Manchester United), Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli (Arsenal), Rodrygo dan Vinicius Jr (Real Madrid), Richarlison (Tottenham Hotspur) dan Pedro (Flamengo). Melihat nama-nama barisan penyerang ini, bek-bek tim lawan rasanya perlu was-was mengantisipasi permainan agresif timnas Brasil.

Umumnya, para penyerang ini dikenal cepat dan cekatan. Pola serangan balik sangat cocok untuk komposisi penyerang yang dimiliki Brasil.  

Kendati demikian, Brasil bukannya tanpa kelemahan. Kelemahan itu bisa berasal dari dalam tim sendiri. Alasannya, sudah banyak tim yang berstatuskan favorit karena komposisi skuadnya, namun kemudian secara mengejutkan terjungkal atau pun tersingkir lebih awal.

Setelah ditelusuri, kelemahan itu bisa muncul dari dalam tim sendiri. Misalnya, menganggap enteng lawan yang dihadapi. 

Di sisi timnas Brasil, hemat saya, dua kelemahan tim yang perlu dihindari.  

Kelemahan pertama yang perlu dihindari adalah berharap pada Neymar Jr. Neymar memang berlaku sebagai kapten tim. Juga, pemain PSG ini sudah menjadi bintang tim laiknya Lionel Messi di Argentina atau pun Cristiano Ronaldo di Portugal.

Musim ini, Neymar Jr tampil meyakinkan bersama PSG. Di Liga Perancis, dari 14 laga yang dimainkannya, Neymar sudah mencatatkan 11 gol dan 9 assist. Ditambah dengan 2 gol di Liga Champions Eropa, Neymar sudah mencatatkan 13 gol musim ini. 

Artinya, Neymar bersama Brasil dengan membawa kepercayaan tinggi. Status kebintangnya dipertaruhkan. Apalagi piala dunia 2022 ini dipangan menjadi kesempatan terakhir untuknya membuktikan diri. 

Persoalannya ketika timnas Brasil telalu mengharapkan pemain berusia 31 tahun itu memberikan perbedaan pada permainan tim. Ketergantungan itu muncul saat Neymar jadi aktor utama dalam mengatur permainan tim. 

Ketergantungan pada satu individu kerap kali menjadi persoalan yang meruntuhkan kekuatan tim, walau terdiri dari para pemain bintang. 

Padahal, Brasil mempunyai dereten penyerang yang bisa diramu untuk bisa menciptakan kerja sama yang apik di lini depan. Dengan itu, Neymar tak menjadi aktor utama tim, dan juga tak menjadi target satu-satunya dari permainan tim. 

Kelemahan kedua yang perlu dihindari adalah penekanan pada faktor individual pemain. Juru taktik timnas Brasil, Tite barangkali sadar bahwa tim yang dibawanya mempunyai kualitas individual di atas rata-rata. 

Para pemain itu pastinya ingin membuktikan diri dan mendapatkan panggung di Piala Dunia 2022. Apalagi mereka datang dari tim di mana mereka sementara tampil konsisten di liga-liga Eropa.

Di lini depan, Tite memiliki pemain yang mempunyai dribel individual yang meyakinkan dan aksi individu yang atraktif. Vinicius Jr sementara naik daun bersama Real Madrid. Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli lagi berada di dalam performa terbaik dan membantu Arsenal berada di puncak klasemen sementara. 

Belum lagi, Antony dan Rapinha yang sudah bermain klub-klub besar Eropa pada musim ini. Kedua pemain ini pastinya ingin membuktikan diri di arena yang lebih bergengsi.

Kualitas invidu pemain bukan menjadi tolok ukur kesuksesan. Bukan lagi rahasia jika permainan sepak bola tak menekankan kualitas individu semata, tetapi permainan tim. 

Permainan tim mendapat tempat pertama. Dengan ini, Tite mempunyai tugas besar dalam mengontrol ambisi pribadi serta memadukan kualitas individu yang dimiliknya agar Brasil tak menjadi tim yang memiliki banyak pemain berkualtias  tampil meyakinkan. 

Brasil memang dipandang sebagai favorit untuk naik panggung juara berkat kualitas skuad yang dimilikinya. Dari catatan selama masa kualifikasi ke Piala Dunia, Tite terlihat berhasil membangun Brasil. Hal ini yang menjadi salah satu alasan di mana Brasil bisa berbicara banyak. 

Walau demikian, di balik itu Brasil juga perlu waspada pada kelemahan yang berasal dari dalam tim sendiri. Bagaimana pun, arena Piala Dunia berbeda dari turnamen-turneman lainnya, di mana pelbagai nuansa bisa mempengaruhi tim. 

Maka dari itu, Brasil yang berstatuskan favorit perlu menghindari kelemahan yang sangat bergantung banyak pada Neymar dan upaya para pemain untuk menunjukkan kualitas individu semata. 

Brasil berada di grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun. Di atas kertas, Brasil bisa lolos ke babak selanjutnya. Kendati demikian, Brasil tetap waspada, termasuk perlu menghindari kelemahan-kelemahan yang tak perlu dari dalam tim. 

Salam Bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun