Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Panggung Terakhir Lionel Messi dan Kekuatan Argentina

10 November 2022   20:20 Diperbarui: 11 November 2022   08:46 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten timnas Argentina, Lionel Messi.| AFP/ANDRES KUDACKI via Kompas.com

Barangkali bagi sebagian pesepak bola yang akan berlaga pada Piala Dunia di Qatar yang akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang menjadi panggung terakhir. Faktor paling mendasar adalah soal usia pemain.

Salah satunya Lionel Messi. Mega bintang asal Argentina ini bisa menjadi salah satu pesepak bola yang bisa menjadikan Piala Dunia Qatar sebagai panggung terakhir. Pemain berjuluk La Pulga ini sudah berusia 35 tahun. 

Sangat sulit diprediksi apabila pemain yang membela klub Paris St Germain ini tetap tampil pada level terbaik di 4 tahun kemudian. Usia tak bisa ditolak. Begitu pula dengan kondisi fisik. 

Piala Dunia di Qatar akan menjadi kesempatan ke-5 Messi dalam kariernya sebagai pesepak bola profesional. Apabila tak ada aral melintang bagi Argentina tembus ke final, laga di partai final akan menjadi laga ke-1000 untuk Messi. 

Messi pastinya mempunyai harapan besar untuk merengkuh trofi Piala Dunia 2022 di Qatar. Trofi Piala Dunia bisa menggenapi pencapaian Messi bersama timnas Argentina. 

Sebelumnya, Messi berhasil membantu Argentina meraih trofi Copa America setelah mengalahkan Brasil di final dengan skor 1-0. Beberapa bulan kemudian, Argentina meraih trofi finalissima, yang mana Argentina yang berstatuskan juara Copa America berhasil mengalahkan Italia yang berstatuskan juara Eropa dengan skor 3-0. 

Di turnamen Copa America 2021, Messi tampil mengagumkan. Selain mencatatkan diri sebagai top skorer, Messi juga dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut. 

Sama halnya ketika mengalahkan Italia di laga Finalissima. Messi juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga yang berlangsung di Stadion Wembley, Inggris itu. 

Keberhasilan Messi mempersembahkan trofi Copa America 2021 membangkitkan energi positif di Argentina. Abiceleste, julukan Argentina kembali mendapat kepercayaan besar dari suporter. Nama Messi mulai dielu-elukan suporter Argentina.

Lionel Messi akan menjadi andalan timnas Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: Ander Gillenea via Kompas.com
Lionel Messi akan menjadi andalan timnas Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: Ander Gillenea via Kompas.com

Keberhasilan itu menjadi energi positif untuk pemain yang merupakan didikan akademi La Masia, Barcelona. Messi yang sempat memutuskan untuk pensiun dari timnas kembali menemukan asa terbaru bersama timnas yang dilatih oleh juru taktik Lionel Scaloni. 

Terlebih lagi, musim ini Messi tampil meyakinkan bersama PSG. Setelah musim pertama yang agak mengecewakan, Messi menemukan kembali performa terbaiknya bersama PSG di musim keduanya. 

Tercatat Messi sudah mencatatkan 12 gol dan 14 assist di semua kompetisi yang dimainkan PSG musim ini. Bahkan Messi tercatat sebagai pemain yang sering melakukan dribel dari lima liga di Eropa. 

Catatan ini sangat berbeda dengan musim pertama Messi di PSG. Hanya 6 gol yang dibuat oleh Messi untuk PSG pada musim pertamanya. Catatan itu merupakan yang terendah Messi dalam kariernya sebagai pesepakbola profesional. 

Alasan di balik kemunduran performa Messi sangat bervariasi. Terkhusus karena perpindahannya dari Barca. 

Messi mengalami masa transisi yang cukup berat setelah pindah dari Barcelona. Kegagalan memperpanjang yang disertai dengan perpisahan yang meyakitkan bersama klub yang dibelanya selama lebih dari 20 tahun itu menjadi salah satu alasan mendasar. Messi terlihat tak siap untuk pergi dari Camp Nou.

Belum lagi, proses adaptasi yang tak gampang di Prancis, yang turut memengaruhi keluarganya. Keluarganya harus tinggal selama 6 pekan di hotel di masa-masa awal keberadaannya di Paris.

Kondisi emosianal ikut memengaruhi performa Messi di lapangan hijau. Performa bersama PSG tak menjanjikan. Messi sempat diejek oleh suporter setelah PSG gagal pada babak 16 besar Liga Champions Eropa dari tangan Real Madrid.

Musim ini, performa Messi tampak berbeda. Hal itu terjadi semenjak Messi meraih kesuksesan bersama timnas Argentina. Trofi Copa America menjadi trofi perdana Messi bersama timnas. Makanya, trofi tersebut sangat berharga bagi Messi. Tak ayal, hal itu menjadi suntikan moral yang sangat berharga. 

Pada musim ini, Messi terlihat bangkit dari keterpurukan bersama PSG. Suporter PSG pun mulai mengelu-elukan namanya di stadion. 

Situasi Messi pada musim ini menjadi dukungan besar untuk timnas Argentina di Qatar. Setelah menjadi runner up piala dunia 2014 di Brasil, yang mana Argentina kalah 0-1 dari Jerman, piala dunia di Qatar menjadi kans terbesar bagi Argentina untuk memecah puasa gelar Argentina sejak tahun 1986.

Messi diharapkan kembali menjadi inspirasi untuk Argentina di Piala Dunia. Energi positif dari Copa America pasti masih membekas. 

Terbukti, tim yang diasuh oleh Lionel Scaloni masih mempertahankan catatan belum terkalahkan di 35 laga.

Tak hanya itu, perjalanan Argentina ke Piala Dunia kali ini terbilang mulus. Lebih meyakinkan. Sangat siap untuk menghadapi turnamen yang berlangsung 4 tahun sekali ini.

Maka dari itu, Argentina perlu dipertimbangkan sebagai salah satu favorit. Status favorit Argentina bukan saja pengaruh Messi, tetapi sistem kerja tim di bawah kendali Scaloni. 

Scaloni berhasil membangun kembali Argentina dari keterpurukan sejak Jorge Sampaoli. Awalnya, Scaloni dikontrak sebagai pelatih interim menggantikan Jorge Sampaoli yang dipecat sebagai pelatih Argentina. 

Scaloni sempat dikritik karena tak berhasil mengubah kondisi timnas. Performa Argentina sempat tak meyakinkan. 

Namun, semenjak Scaloni melakukan langkah pembaharuan seperti melakukan peremajaan tim hingga mencari sosok-sosok asistennya seperti Pablo Aimar dan Walter Samuel, performa Argentina membaik. 

Perlahan performa Argentina terlihat solid. Sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya. 

Memang, masih sulit melepaskan ketergantungan pada Messi dalam sistem permainan Argentina. Akan tetapi, di Argentina mempunyai cara kerja tim yang sangat membantu dalam menjaga keseimbangan tim. 

Tak sedikit yang menilai bahwa letak kekuatan Argentina di tangan Scaloni adalah permainan kolektif. Messi tetap menjadi senter dari permainan tim. Namun, hal itu tak membuat para pemain lengah. Setiap pemain tetap fokus pada perannya masih-masing. 

Permainan kolektif menjadi kekuatan besar Argentina di Piala Dunia Qatar. Hal ini sudah terbukti saat Argentina meladeni permainan agresif Brasil di final Copa America. 

Brasil yang dihuni oleh banyak penyerang berkualitas sangat sulit menembus permainan tim ala Scaloni. Hal inilah yang menjadi kekuatan Argentina di Piala Dunia.

Argentina memang tak dihuni skuad mewah ala Brasil atau pun Prancis yang umumnya bermain di klub-klub besar di Eropa. Scaloni tak begitu peduli pada nama besar. 

Scaloni jeli memilih pemain yang benar-benar bisa membantu tim dan mendukung kerja Messi dalam permainan tim.

Tak ayal, setelah peluit akhir di final Copa America bertiup dan Argentina meraih trofi pertama selama 28 tahun, serentak sebagian besar pemain Argentina menuju ke Messi dan merangkul pemain yang sudah mengoleksi 7 Ballon d'Or ini.

Ini menunjukkan bahwa para pemain sungguh-sungguh berada di belakang Messi yang berstatuskan sebagai kapten tim, serentak siap menantang tim mana pun di Piala Dunia 2022. 

Bisa saja, Piala Dunia 2022 menjadi panggung terakhir Messi. Akan tetapi, kekuatan yang ditunjukkan oleh Argentina sejauh ini bisa memberikan hadiah manis untuk akhir kisah Messi di Piala Dunia. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun