Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kewaspadaan AC Milan dan Balas Dendam Chelsea di Liga Champions

1 November 2022   07:31 Diperbarui: 1 November 2022   14:23 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasib AC Milan di Liga Champions musim ini akan ditentukan dalam laga kontra RB Salzburg. Foto: AFP/Marco Bertorello via Kompas.com 

Tim asal Liga Austria ini tampil konsisten di level domestik. Dari 14 laga di Liga Austria, tim asuhan Matthias Jaissle baru menderita satu kekalahan. 

Jaissle juga memandang lawatan ke San Siro seperti final. Makanya, timnya akan memberikan segalanya agar bisa meraih kemenangan dan sekaligus bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions Eropa. 

Mentalitas akan menjadi tantangan terbesar Milan ketika menjamu Salzburg. Dengan itu, Milan seharusnya waspada dan tak menganggap enteng tamu, walaupun dalam catatan sejarah 12 pertemuan dengan tim asal Austria ke San Siro, belum ada yang meraih kemenangan. 

Mentalitas tim lawan bisa menjadi ancaman. Perbedaan 1 poin di antara kedua tim tak boleh membuat Milan terlena dan hingga membuat tim asal Milan itu tersingkir. 

Ketika Milan dan Salzburg menghadapi duel hidup mati di grup E, Chelsea yang sudah memastikan satu tiket dari grup E akan menjamu Dinamo Zagreb. Laga ini penuh kenangan, di mana Chelsea menderita kekalahan dari Zagreb dalam pertemuan pertama di kualifikasi grup. 

Kekalahan Chelsea ini berujung pada pemecatan Thomas Tuchel dari kursi pelatih. Memang, Chelsea tak mempunyai beban dan Zagreb juga sudah tersingkir. Laga ini bisa menjadi momentum balas dendam dan mengembalikan mentalitas tim. 

Pasalnya, di akhir pekan lalu Chelsea mengalami kekalahan besar dari Brighton (1-4) dalam lanjutan liga Inggris pekan ke-12. Menariknya, kekalahan Chelsea itu dialami dari mantan tim juru taktik Graham Potter, yang nota bene dipilih menggantikan peran Tuchel di Chelsea. 

Kekalahan dari Brighton menjadi kekalahan pertama Potter semenjak mengambil alih kursi pelatih Chelsea. Dengan ini, Potter pun sepertinya diingatkan bahwa tak gampang untuk meramu tim sebesar Chelsea di tengah persaingan ketat di Liga Inggris. 

Kekalahan itu bisa saja meruntuhkan mentalitas tim. Maka dari itu, tim pun perlu segera bangkit agar tak terlalu terjerumus pada kemerosotan.

Laga kontra Zagreb bisa menjadi kesempatan untuk mengembalikan mentalitas tim, dan memulihkan kondisi tim. Itu juga bisa menjadi momem balas dendam karena kekalahan 0-1 di pertemuan pertama kedua tim sempat membuat mentalitas tim agak jatuh. 

Jadi, daripada memandang laga kontra Zagreb sebagai laga penghiburan, Chelsea perlu melihatnya sebagai kesempatan untuk memulihkan kondisi tim secara umum, sekaligus mengembalikan reputasi tim yang sempat kalah dari Zagreb di pertemuan pertama dan mentalitas tim yang kalah dari Brighton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun