Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Magnet Ganjar, Kiblat Jokowi, dan Dilema PDIP

21 Oktober 2022   18:11 Diperbarui: 31 Oktober 2022   07:45 2072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kader PDI-P, tentunya Ganjar harus tunduk pada kebijakan dan keputusan partai, termasuk keputusan kongres V PDI-P yang menyatakan bahwa Megawati Sokarnoputri mempunyai mandat besar untuk menentukan capres dari PDI-P. 

Realitas kedua adalah elektibilitas Ganjar yang mencuat di pelbagai survei. Tingginya tingkat keterpilihan Ganjar bisa menunjukkan opini publik dan membuka ruang keterpilihan dari Gubernur Jawa Tengah ini. 

Ini juga memberikan arah kepastian bagi Ganjar untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024 karena ada dukungan dari akar rumput, yang mana hadir  lewat pelbagai lembaga survei. 

Pada titik ini, Ganjar telah menjadi magnet, tak hanya di kalangan partai politik, tetapi juga di level akar rumput. Hal ini bisa menjadi bekal besar bagi partai-partai politik apabila benar-benar mau mendukung Ganjar sebagai kandidat untuk Pilpres 2024.

Selain peluang Ganjar melaju ke pilpres, salah satu pertanyaan mendasar adalah ke mana kiblat Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024. Sangat sulit memisahkan Jokowi dari PDI-P. 

Walau demikian, tak menutup kemungkinan mantan walikota Solo ini bisa mengambil sikap untuk mendukung salah satu calon tertentu di pilres 2024. 

Pergerakan Jokowi sangatlah signifikan di Pilpres 2024. Selain statusnya nanti sebagai presiden dua periode, Jokowi juga mempunyai banyak loyalis atau pun relawan yang bisa searah dengan preferensinya di Pilpres 2024. 

Sampai saat ini, Jokowi belum mengambil sikap pasti, tetapi beliau terlihat diplomatis dengan mendukung siapa saja, termasuk dari kalangan menteri kabinetnya untuk terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Kendati demikian, bahasa tubuh Jokowi juga kadang memberikan sinyalemen politik tertentu. Salah satunya momen yang terjadi di awal bulan Oktober ini. 

Tepatnya ketika Jokowi mengajak Ganjar naik mobil dinas kepresiden Indonesia I sewaktu Jokowi melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Batang, Jawa Tengah (kompas.com (3/10/22).

Sontak saja, peristiwa itu menjadi bahan perbincangan di jagad media sosial. Terlebih lagi momen itu terjadi hampir bersamaan dengan deklarasi Anies sebagai calon presiden dari partai Nasdem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun