Situasi malah terjadi di luar perkiraan. Gareth Bale tampil tak konsisten hingga dibiarkan pergi ke LAPC, liga MLS. Sebaliknya, Benzema meningkat.Â
Selama 9 musim, Benzema sepertinya berada di bayang-bayang kegemilangan Ronaldo. 4 kali (2013, 2014, 2016, 2017) Benzema menyaksikan mantan rekannya mengangkat troif Ballon d'Or di Madrid. Â Belum lagi ketika Luka Modric berhasil meraih trofi Ballon d'Or di tahun 2018.Â
Di balik keberhasilan rekan-rekan setimnya, Benzema tak patah arang. Seturut usianya yang makin bertambah, Benzema tampil makin gemilang. Kegemilangannya kian bersinar seturut kepergian Ronaldo.Â
Kegemilangan Benzema itu juga ditunjukkan pada bagaimana dia membangun relasi dengan rekan-rekan setimnya. Pemain yang juga menjadi pemain terbaik Eropa ini menjadi rekan yang memberi contoh terbaik di tim.Â
Benzema rela memberikan tempat untuk Rodrygo mengambil tugas sebagai penendang penalti. Bahkan tak jarang, Benzema berupaya membantu Eden Hazard agar bisa menemukan kembali performa terbaiknya.Â
Keberhasilan Benzema menjadi pemain terbaik versi Ballon d'Or adalah buah dari kerja keras dan keteguhan hatinya selama berseragam Los Blancos. Lebih jauh, Benzema ikut memberikan pesan bahwa usia bukan halangan untuk menjadi yang terbaik. Ya, Benzema masuk kategori sebagai salah satu pemain tertua yang meraih trofi Ballon d'Or, bahkan sejak masa Stanley Matthew di tahun 1956.
Usia bukanlah penentu akhir. Sikap profesional tetap menjadi landasan dasar yang menempatkan Benzema pada kondisi dan performa terbaik hingga saat ini.Â
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI