Skenario permainan Madrid begitu sederhana. Ketika mendapatkan bola dari para pemain Barca yang melakukan serangan, serentak saja Madrid melakukan daya kejut untuk melakukan serangan balik. Gaya counter attack ini menjadi petaka yang membuat Barca tak berkutik. Madrid tenang meladeni Barca, dan ketenangan itu malah membuat permainan Barca tak terorganisir. Â
Begitu pula dengan Liverpool. Man City datang ke Anfield dengan membawa kekuatan penuh yang sementara on fire di Liga Inggris. Striker Erling Haaland yang sudah mengoleksi 15 gol di Liga Inggris pada musim ini menjadi andalan Man City dan dipandang menjadi ancaman nyata untuk Liverpool.Â
Meladeni kekuatan Man City, Liverpool cenderung bermain tenang dan tak terprovokasi dengan dominasi. Bahkan keran gol Haaland akhirnya berhenti saat berhadapan dengan kesolidan lini belakang Liverpool. Haaland bukannya tanpa peluang penting. Namun, kesolidan lini belakang dan ketangkasan Allison membuat Haaland tak berkutik.Â
Ketika Man City sibuk melakukan serangan, mereka terkecoh dengan posisi Salah yang seolah digantung di lini depan. Tanpa membuang kesempatan, Allison yang mendapatkan bola langsung memberikan umpan terukur ke Salah di lini depan Liverpool. Man City malah yang terkecoh dengan ketenangan Liverepool dan berujung petakah bagi anak-anak asuh Pep Guardiola ini.Â
Konsenstrasi penuh dibarengi dengan ketentangan skuad dalam meladeni permainan mendominasi menjadi salah satu kunci kemenangan penting Madrid dan Liverpool.Â
Madrid dan Liverpool bermain efektif saat menundukkan lawan mereka. Efektivitas itu bekerja dengan lancar lantaran Madrid dan Liverpool bermain dengan tenang dan tak gampang terprovokasi dengan dominasi lawan.Â
Salam