Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengolahan Luka Batin, Cara Membangun Kesehatan Mental

13 Oktober 2022   19:30 Diperbarui: 17 Oktober 2022   01:00 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali saya jumpai istilah dan program pengolahan luka batin ketika menjalankan salah satu level pendidikan hidup membiara. Tepatnya, setelah tamat SMA dan sebelum memasuki jenjang perkuliahan. Jenjang ini biasa disebut dengan masa novisiat. 

Tujuan paling utama dari program ini agar siswa bisa melepaskan diri dari beban dan luka batin yang menghantui dan mengikat pikiran dan hatinya. Pasalnya, tak sedikit siswa yang terkungkung luka batin sehingga merasa diri tak percaya diri, menjadi penyindiri, gampang marah, dan tersinggung hingga mempunyai tingkah laku yang menyimpang. 

Memang, tak gampang untuk melakuakn pengolahan luka batin. Salah satu aspek yang sangat penting dan ditekankan dari program pengolahan luka batin adalah keterbukaan seseorang untuk menyampaikan dan menceritakan masa-masa dan pengalaman masa lalu yang menjadi sebab utama dari beban dan luka batin. 

Pulang ke masa lalu yang kelam dan penuh luka bukanlah perkara yang gampang. Seseorang harus mampu membuka diri, menceritakan apa yang telah terjadi, dan mau berjalan dalam sebuah program tertentu untuk melakukan pembaharuan. 

Bahkan seseorang harus mampu menghadapi realitas masa lalu itu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri sembari berupaya melakukan rekonsiliasi.

Metode pengolahan luka batin taklah gampang. Walau demikian, hal itu bukanlah pekerjaan yang mustahil dan itu bisa menjadi salah satu cara dalam membangun kesehatan mental seseorang ke arah yang positif. Selain keterbukaan dalam mengakui dan menerangkan sebab-sebab luka batin, beberapa hal yang bisa menjadi bagian dari pengolahan luka batin. 

Pertama, Kemampuan untuk Memaafkan atau Mengampuni. 

Pastinya, setiap luka batin selalu terjadi karena ada pelaku tertentu. Pelaku itu bisa saja orang-orang terdekat kita, seperti orangtua, saudara, hingga teman terdekat. 

Ketika mempunyai luka batin, kita kerap kesulitan berhadapan dengan mereka yang menjadi penyebab, dan bahkan orang-orang yang persis mempunyai karakter dengan penyebab luka batin kita. 

Sewaktu di tempat kuliah, saya mempunyai kakak kelas yang mempunyai luka batin dengan pamannya. Luka batin itu sangat mendalam hingga ketika dia bertemu dengan sosok yang tampak identik dengan pamannya, kemarahan menyeruak. Bahkan dia mempunyai niat untuk melukai orang tersebut gegara mempunyai kesamaan dengan pamannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun