Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Caranya Orangtua Menjaga Kesehatan Mental Anak di Keluarga

12 Oktober 2022   20:20 Diperbarui: 13 Oktober 2022   01:05 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua dan anak.| Foto: Freepik via Kompas.com

Pertama: Orangtua Berlaku sebagai Pendamping daripada Pengontrol. 

Pertumbuhan dan perkembangan anak tak lepas dari masanya tersendiri. Pengaruh teknologi saat ini ikut memengaruhi tingkah laku dan cara pandang anak. Bahkan hal itu pun merambat dalam kehidupan berkeluarga. 

Di tengah situasi seperti ini, orangtua sekiranya lebih berperan sebagai pendamping daripada pengontrol. Orangtua perlu melek juga dunia dan masa kehidupan anak agar bisa menjadi pendamping yang terbaik. 

Ketika orangtua sudah menempatkan diri sebagai pendamping yang baik untuk anak, dia pun mendapat kepercayaan penuh dari anak. Dalam arti, orangtua tak dipandang sebagai sosok yang ditakuti, tetapi sosok yang bisa mengarahkan anak pada hal-hal yang terbaik. 

Hal ini bisa muncul lewat keberanian anak untuk bertanya tatkala menghadapi masalah atau pun menjumpai hal-hal baru dalam kehidupan mereka. Ketika anak sudah menaruh kepercayaan, orangtua pun gampang menempatkan dirinya sebagai pengontrol anak untuk membedakan mana yang salah dan mana yang baik. 

Pasalnya, tak sedikit terjadi ketika orangtua langsung menempatkan diri sebagai pengontrol anak yang cenderung membatasi pergerakan anak. Anak boleh saja mengiakan perintah orangtua, namun hal itu bisa dilakukan dalam nada pemberontakan. 

Efek lanjuntnya pada rasa sakit hati karena orangtua lebih dipandang sebagai sosok yang tak mengontrol daripada pendamping yang mendukung. Sebaliknya ketika orangtua mendamping perkembangan anak secara positif, peka, dan perhatian, anak bisa merasa diri ada sosok orangtua yang bisa dipercayai. 

Kedua: Beri Apresiasi Anak dengan Cara yang Bijak

Apresiasi untuk anak sangatlah penting. Wajah apresiasi orangtua untuk anak itu bermacam-macam. Umumnya, orangtua memberikan hadiah barang-barang kepada anak.

Namun, sejauh pengamatan ada fenomena pemberian apresiasi yang bisa membuat mentalitas anak terganggu. Misalnya, ketika orangtua mengupayakan untuk menghentikan anak yang menangis atau juga merengek sesuatu, orangtua langsung menyodorkan handphone. 

Pola seperti ini membuat anak menjadi bergantung. Setiap kali menghadapi masalah dan pekerjaan tertentu, anak selalu menjadi ganjaran atau hadiah apa yang bisa didapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun