Kekalahan Barcelona kontra Inter Milan dalam lanjutan kualifikasi grup Liga Champions di San Siro, Milan, Italia (5/10/22) berbuntut panjang.Â
Posisi Barca di klasemen Grup E Liga Champions Eropa tergeser ke posisi ke-3. Peluang kelolosan Barca ke babak 16 besar bisa saja ditentukan pekan depan tatkala Inter bertandang ke Camp Nou, Spanyol.Â
Situasi Barca di Liga Champions pun seolah menjepit posisi Xavi sebagai pelatih. Ketika Xavi sudah berhasil membawa Barca pada peringkat pertama klasemen sementara La Liga Spanyol, Xavi dihadapkan dengan tantantang rumit di Liga Champions. Â
Tantangan rumit di Liga Champions ini dibarengi dengan faktor cedera beberapa pemain andalan. Pos yang paling menderita adalah lini belakang.Â
Ronald Araujo diperkirakan akan absen lama karena harus naik meja operasi. Lalu, Jules Kounde, Ballerin, Christensen juga menepi untuk beberapa pekan ke depan.Â
Situasi Barca ini tentu saja membuat Xavi seolah terjepit. Kendati lini depan tak begitu bermasalah, lini belakang dalam kondisi yang memprihatinkan. Mau tak mau, Xavi harus kembali menduetkan Gerard Pique dan Eric Garcia.Â
Pique sangat jarang dimainkan musim ini seiring kedatangan Jules Kounde dan Chistensen. Tempat Pique lebih banyak di bangku cadangan, daripada menjadi pilihan utama Xavi.Â
Bek veteran ini akan menjadi pilihan utama seturut cedera yang menimpa beberapa bek andalan Xavi pada musim ni ini. Itu akan menjadi kesempatan mantan pemain timnas Spanyol ini membuktikan dirinya kepada Xavi bahwa masanya belum habis.Â
Tantangan lainnya juga untuk Xavi. Pique ditepikan karena mungkin sudah tak cocok dengan skema permainan Xavi. Makanya, Xavi harus kembali beradaptasi dengan pola permainan tertentu agar menyesuaikan tim dengan kondisi para pemain yang tersedia.Â
Tak masalah bagi Eric Garcia. Pemain muda yang didatangkan dari Manchester City ini sudah kerap menjadi andalan Xavi pada musim ini.Â
Bahkan Garcia terbilang pemain kepercayaan Xavi di lini belakang. Terbukti, baik Kounde maupun Araujo harus rela digeser ke posisi bek kanan apabila Garcia dimainkan.
Bersamaan dengan cedera dari beberapa bek penting, nasib lini belakang akan bergantung penuh ada duo Pique dan Garcia. Duo ini menjadi pilihan terakhir untuk tetap menjadikan Barca sebagai tim yang baru kebobolan 1 gol. Â
Pada pekan ke-9 lanjutan La Liga Spanyol, Barca akan berhadapan Celta Vigo. Vigo akan menjadi ujian nyata kesolidan lini belakang Barca sebelum menjamu Inter di lanjutan Liga Champions beberapa hari setelahnya.Â
Posisi Barca di Liga Champions memang agak rumit. Alih-alih ingin kembali menjadi tim yang disegani di Eropa, Barca seolah tak begitu menggigit di Eropa.Â
Selain kalah dari Inter, Barca juga menderita kekalahan dari Bayern Munchen. Dua kekalahan ini cukup menyakitkan dan menjadi alarm serius atas kesiapan skuad racikan Xavi di kompetesi Eropa.Â
Makanya, tim asuhan Xavi ini boleh saja bermain menawan di level domestik. Namun, performa menawan itu akan terasa hambar apabila berbanding terbalik dengan performa yang ditampilkan di level Eropa.Â
Pasalnya, komposisi skuad Barca yang terbangun sejak awal musim ini  bukan saja bertujuan untuk mendominasi La Liga Spanyol, tetapi guna bersaing di level Eropa. Makanya, ketika Barca kalah 0-1 dari Inter, Xavi tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.Â
Kekecewaan Xavi kian membesar ketika keputusan wasit yang dipandang tak fair. Walau demikian, reaksi Xavi selepas laga kontra Inter bisa saja dipengaruhi oleh hasil laga yang menempatkan Barca pada situasi yang sulit di Liga Champions.
Akibat posisi Barca yang tak begitu nyaman di Eropa dan kondisi cedera dari beberapa pemain penting, posisi Xavi sebagai pelatih Barca seolah terjepit. Harapannya, kekalahan kontra Inter di Liga Champions tak menjadi titik mundur  yang berefek pada performa Barca di La Liga Spanyol.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H