Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

34 Laga Tak Terkalahkan, Kesiapan Argentina, dan Asa Terakhir Lionel Messi

24 September 2022   14:06 Diperbarui: 24 September 2022   14:17 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi akan menjadi andalan timnas Argentina di Piala Dunia 2022. Foto: AFP/Chandon Khanna via Kompas.com

Kemenangan timnas Argentina kontra Honduras (3-0) (24/9/22) memperpanjang status tak terkalahkan Argenting di 34 laga. Terakhir kali Argentina mengalami kekalahan di tahun 2019. Saat itu, Argentina tunduk 0-2 atas Brasil pada semifinal Copa America.

Tertinggal 3 laga lagi, Argentina bisa menyamai rekor timnas Italia. Timnas Italia berhasil memegang 37 laga tak terkalahkan dari tahun 2018-21. 

Rekor timnas Argentina berpeluang diperpajang. Tengah pekan ini, timnas Argentina akan bermain kontra Jamaika di stadion Red Bull, New Jersey. Di atas kertas, Lionel Messi dan kawan-kawan bisa gampang meraih kemenangan kontra Jamaika sekaligus menambah panjang rekor timnas.  

Tentu saja, rekor tak terkalahkan ini tak berarti apa-apa untuk perjalanan Albiceleste, julukan timnas Argentina pada Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang. Rekor selalu tak menjadi tolok ukur utama timnas Argentina untuk sukses di Qatar. 

Namun, rekor ini bisa menjadi salah satu referensi untuk menilai dan menyadari kekuatan timnas Argentina saat ini. Argentina patut diwaspadai. Argentina bisa berbicara banyak di turnamen yang diselenggarakan 4 tahun sekali. 

Total 34 tak terkalahkan merupakan pencapaian yang tak bisa dipandang sebelah mata. Timnas Argentina di bawah kendali pelatih muda, Lionel Scaroni sudah menemukan formula yang tepat dalam mengatur para pemain untuk tampil solid dan sekaligus efektif di lini depan. 

Catatan rekor itu juga mempertegas kesiapan Argentina di Piala Dunia 2022 yang berlangsung pada November-Desember 2022 mendatang. Di balik rekor itu, Argentina tentu saja masih dinaungi dengan euforia kesuksesan mereka menjadi juara di Copa America Juli 2021 saat Argentina kalahkan Brasil 1-0 dan turnamen Finalissima, di mana Argentina mengalahkan juara Eropa, timnas Italia (3-0) (2/6/22) di stadion Wembley, Inggris. 

Kendati demikian, rekor juga tak boleh menjadi motivasi mendasar dari setiap laga yang dimainkan oleh timnas Argentina. Pasalnya, beban rekor bisa saja membuat timnas Argentina tak tampil bebas dan cenderung bermain untuk menjaga dan mengejar rekor. Makanya, Argentina harus fokus di setiap laga, termasuk tak menganggap remeh kemampuan lawan.  

Lebih jauh, tak berlebihan untuk mengatakan bahwa Argentina termasuk salah satu tim yang sudah  siap untuk menghadapi turnamen Piala Dunia mendatang. Scaroni tak begitu mengubah susunan skuadnya. Hanya beberapa nama yang mungkin ditambahkan seperti stiker muda, Alvarez yang bermain bersama Manchester City. 

Selebihnya, Scaroni masih mempercayakan skuad lama, yang mana sudah saling mengenal dan sudah tahu taktik Scaroni. Mega bintang Lionel Messi akan tetap menjadi ruh dari permainan Argentina di Piala Dunia. 

Pemain yang mencetak 2 gol ke gawang Honduras dan terus memperpanjang catatan golnya, 88 gol dari 163 laga ini akan menjadi tulang punggung utama Argentina pada Piala Dunia 2022. Peran Messi di timnas Argentina semasa asuhan Scarloni terbantukan karena dia mempunyai rekan-rekan setim yang tampil begitu solid, bermain efektif, dan memberikan ruang untuknya berkreasi.

Messi tak begitu khawatir dengan lini belakang karena performa lini belakang Argentina termasuk yang solid di Amerika Selatan. 

Piala Dunia 2022 bisa menjadi kesempatan terakhir bagi pemain berusia 35 tahun. Raihan Piala Dunia 2022 bisa menjadi legitimasi besar Messi agar semakin memperkuat statusnya sebagai pemain yang kerap dijuluki The Goat-nya sepak bola.

Tentu saja, hal itu tak gampang. Argentina bersaing dengan timnas-timnas tangguh asal Eropa, termasuk para pemain yang sering dihadapi Messi di Eropa. Mereka pastinya sudah mengenal Messi, dan bagaimana mematikan pergerakan pemain yang berseragam Paris Saint Germain (PSG) ini. 

Musim ini, Messi mendapat  peran baru  di PSG. Lebih bermain di belakang dua striker antara Kylian Mbappe dan Neymar Jr. Jadinya, Messi lebih berperan bebas sebagai penyuplai dan pengatur serangan daripada sebagai skorer dan pendobrak pertahanan lawan.

Peran ini begitu efektif karena Neymar dan Mbappe mempunyai kualitas untuk membongkar pertahanan lawan. Mereka pun makin dimanjakan oleh umpan-umpan terukur Messi. 

Juga, ini menguntungkan tim karena pergerakan Messi menarik keluar para bek keluar dari pertahanan. Selain itu, Messi juga mendapat keuntungan karena jarang berkontak fisik secara langsung dengan para bek lawan. 

Tentu saja, taktik ini sulit dimainkan di timnas Argentina karena situasi skuad yang tersedia. Walau demikian, tampaknya pelatih Argentina berupaya menyesuasikan posisi Messi seturut formasi tim. 

Misalnya, kontra Honduras, Messi ditempatkan di sisi kanan dari skema 3 penyerang. Sebaliknya, saat bermain kontra Italia di Finalissima di stadion Wembley beberapa bulan lalu, Messi bermain peran, di belakang striker tunggal L. Martinez.

Kendati posisi Messi berubah di setiap formasi, perannya untuk tim seolah tak tergerus. Para pemain Argentina seolah diinstruksikan untuk menjadikan Messi sebagai pengatur serangan tim. Posisi itu pun menguntungkan para pemain lain karena konsentrasi bek lawan juga terganggu dengan penetrasi Messi. 

Di bawah kendali Scarloni, Messi beberapa kali menjadi man of the match. Artinya, Scarloni tahu baik bagaimana memanfaatkan kualitas dari seorang Messi untuk kepentingan tim. Daya dobraknya tak menurun, dan pengaruhnya untuk tim tetap meningkat.  

Messi akan menjadi harapan besar Argentina di Piala Dunia Qatar. Pastinya, tuah Messi di Copa America yang nota bene menjadi pemain terbaik turnamen itu kembali tertular di Piala Dunia mendatang. 

Untuk mencapai tujuan itu, Argentina sangat berharap agar mantan bintang Barcelona ini tak menghadapi cedera sebelum Piala Dunia. Faktor cedera akan menjadi tantangan serius sekaligus bisa menghalangi langkahnya untuk bermain baik selama  di Piala Dunia.

Timnas Argentina sementara berada dalam kondisi terbaik untuk piala dunia mendatang. Lionel Scaroni mungkin sudah memiliki formula untuk mempertahankan status sebagai tim belum terkalahkan hingga memanfaatkan Messi untuk menjadi tulang punggung Argentina ke panggung juara Piala Dunia 2022. 

Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun