Napoli Belum Terkalahkan, Pesona Kim Min-jae, dan Pelajaran untuk AC Milan

Atalanta dan Napoli terus menjaga konsistensi hingga pekan ke-7 lanjutan Liga Italia. Kedua tim masih belum terkalahkan di Serie A Liga Italia. Kedua tim sama-sama meraih 5 hasil menang dan 2 seri dengan koleksi 17 poin. 

Performa kedua tim patut diacungi jempol berkat kemenangan di laga sulit  akhir pekan ini. 

Napoli menundukkan juara bertahan musim lalu, AC Milan (2-1). Sementara itu, Atalanta mengalahkan AS Roma (1-0).

Terlepas dari performa Atalanta, Napoli menjadi tim yang patut diwaspadai untuk meraih trofi Liga Italia musim ini. Hal ini tak lepas dari performa  Napoli di beberapa musim terakhir. 

Pastinya, Napoli makin solid dan belajar pada setiap kegagalan dari musim-musim sebelumnya. Ya, tiga musim terakhir Napoli kerap langganan 4 besar Liga Italia.Yang dibutuhkan Napoli adalah menjadi juara.

Oleh karena itu, kemenangan kontra AC Milan sangatlah penting untuk Napoli, bahwasannya anak-anak asuh Luciano Spalletti bisa mengukur sejauh mana kekuatan timnya saat bersua dengan tim-tim sekelas AC Milan. 

Dalam laga yang berlangsung di stadion San Siro, Milan sebenarnya sedikit mendominasi jalannya laga. Hanya saja, Napoli lebih efektif dalam memanfaatkan peluang untuk mencetak gol kedua sebagai tanda kemenangan dan solid untuk menghalau serangan para pemain AC Milan. 

Pada titik ini, Spalletti berhasil memainkan taktiknya dengan sangat efektif. Memainkan formasi 4-3-3, Napoli bisa meredam kualitas beberapa para pemain muda AC Milan.

Lini belakang Napoli patut mendapat soroton. Bek asal Korea Selatan Kim Min-jae menjadi salah satu bintang dari Napoli. 

Pemain yang didatangkan dari Fenerbache di awal musim ini berhasil menggantikan peran yang ditinggalkan oleh Kalidou Koulibaly yang hengkang ke Chesela.   

Min-jae menjadi salah satu aset berharga Napoli pada musim ini. Tak tanggung-tanggung, pemain timnas Korea Selatan ini sudah mencatatkan 2 gol untuk Napoli. Tentu saja, sumbangan 2 gol dari seorang bek terasa sangat spesial, terlebih lagi untuk tim yang baru saja bergabung dengan tim.

Sumbangan dua gol ini tak lepas dari kelihaian Min-jae saat Napoli mendapat tendangan sudut. Mempunyai tinggi badan 1,90 meter, Min-jae bisa bersaing saat adanya duel udara, termasuk sewaktu adanya tendangan sudut.

Performa Min-jae bisa juga menarik perhatian banyak klub. Pasalnya, pemain berusia 25 tahun itu menjadi salah satu bek yang tampil solid di Liga Italia saat ini.

Kesolidan Min-jae tak bisa diragukan karena  Napoli sudah pernah bersua dengan Liverpool, di mana Napoli menang telak 4-1 atas tamunya itu di laga perdana kualifikasi Liga Champions. 

Lalu, kesolidan Min-jae pun makin mandapat tantangan ketika Napoli bertemu dengan AC Milan dini hari tadi (19/9). Min-jae berhasil menunjukkan performa yang meyakinkan untuk menghalau serangan para pemain AC Milan. 

Min-jae sementara menebar pesona yang meyakinkan di Liga Italia. Pemain berpaspor Korsel itu sedikitnya melampaui performa dari para pemain Korsel yang pernah berlaga di Liga Italia. 

Min-jae sebenarnya menjadi pemain ketiga yang pernah berlaga di Liga Italia. Sebelumnya, ada Ahn Jung-hwan yang menjadi pahlawan Korsel saat menyingkirkan Italia di Piala Dunia 2002. Kemudian, Lee Seung-woo yang bermain di Verona di tahun 2017-18. 

Bila dibandingkan dengan para pemain Korsel sebelumnya, performa Min-jae lebih mempesona. 2 gol dari 6 laga di Liga Italia merupakan capaian yang sangat luar biasa untuk seorang bek. 

Maka dari itu, selain Napoli menjaga status tak terkalahkan di semua kompetesi, Napoli juga sementara menikmati pesona bek Min-jae. Min-jae bisa menggantikan peran Koulibaly dengan sangat sempurna. Pasalnya, Napoli tak jeblok ketika Koulibaly hengkang, malahan performa Napoli terus meningkat. 

Kesolidan Napoli pun seolah mengingatkan AC Milan. Mempertahankan gelar juara itu tak segampang dengan upaya untuk meraihnya. 

AC Milan kesulitan saat menjamu Napoli. Sebenarnya, laga kedua tim akan berlangsung seru sudah gampang terprediksi. 

Pasalnya, sebagaimana AC Milan, Napoli sementara on fire tak hanya di level domestik, tetapi juga di Liga Champions. Di Liga Champions, Napoli termasuk tim yang subur dan produktif. 

Selain mengalahkan Liverpool 4-1, di laga kedua tengah pekan lalu, Napoli mengalahkan Rangers (4-0). Artinya, Napoli sementara berada dalam kondisi prima. 

AC Milan pun sudah merasakan kekuatan Napoli. Kekuatan ini bisa menjadi salah satu referensi bagi Napoli untuk menjadi salah tim yang berpeluang menyingkirkan AC Milan dari panggung juara Liga Italia. 

Tentu saja, hal ini juga sangat bergantung pada bagaimana Napoli terus menjaga konsistensi dari setiap laga. 

Barangkali Napoli masih merekam dengan baik momen musim lalu. Napoli berada sudah berada pada jalur juara, namun performa Napoli mulai tak stabil ketika memasuki para kedua musim kompetesi. 

Faktor cedera dan kondisi fisik pemain menjadi salah satu alasan. Hal ini bisa menghantui Napoli musim ini, terlebih lagi beberapa pemainya akan berlaga di Piala Dunia bulan November mendatang, termasuk Min-jae. Jadwal yang padat bisa menjadi tantangan serius untuk Napoli.

Walau demikian, Napoli sudah memberikan peringatan yang cukup tegas untuk AC Milan. Sebaliknya, AC Milan perlu bangkit untuk tak terlalu terbenam pada ketimpangan. 

Kekalahan dari Napoli mengakhiri tren tak terkalahkan AC Milan musim ini. Hal ini pun bisa menjadi pelajaran berharga karena musim kompetesi masih dini dan masih banyak hal yang bisa dilakukan oleh AC Milan untuk kembali meraih hasil positif. 

Salam Bola