Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Manfaat Sekolah Berasrama Jadi Motif Orangtua

10 September 2022   19:17 Diperbarui: 20 September 2022   16:30 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah berasrama.| Foto: Shutterstock/Ibenk_88 via Kompas.com

Sekolah berasrama ini melingkupi pelbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tak hanya di sekolah.

Di asrama juga ada serangkaian kegiatan. Ada kegiatan spiritual, pembentukan jasmani lewat olahraga bersama, kerja fisik berupa kerja di kebun, membersihkan kompleks asrama, dan sekolah.

Pendek kata, ada pelbagai kegiatan bermanfaat yang diatur dalam kehidupan berasrama. Kegiatan di asarama pun sedapat mungkin disesuaikan dengan tuntutan di sekolah.

Berkat rangkaian kegiatan itu, para siswa dilatih untuk mengatur waktu. Tak tepat waktu atau tak terlibat kegiatan kerap kali dibarengi dengan peringatan dan atau sanksi tertentu. Kendati demikian, sistem ini malah membantu dalam membentuk kedisipilinan peserta didik.

Motif pembentukan kedisiplinan menjadi asalan orangtua saya memasukkan saya ke asrama. Orangtua hanya ingin agar saya dan kebetulan adik-adik saya juga masuk sekolah berasrama, bisa mempunyai cara hidup disiplin.

Pola pikir itu pun tak jauh berbeda dari pikiran orangtua lainnya. Anak dimasukkan ke sekolah berasrama agar pola hidupnya terbentuk seturut pola kedisiplinan tertentu yang diperoleh dari sekolah berasrama.

Di Flores, sekolah berasrama yang cukup umum adalah seminari. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan untuk calon pastor.

Seleksinya agak ketat. Banyak yang mendaftar. Akan tetapi, kuota untuk masuk kerap kali terbatas. Proses pendidikannya terbilang ketat. Tiap semester selalu ada yang diberhentikan dan dikeluarkan baik karena faktor hidup kedisiplinan, maupun kualitas akademik.

Kendati demikian, tak sedikit dari mereka yang dikeluarkan malah berkembang baik saat berada di luar sekolah non berasrama. Di antaranya malah berprestasi di sekolah. Hal ini tak lepas dari pembentukan yang sudah terbentuk di dan dari sekolah berasrama.

Untuk itu, sekolah berasrama tetap menjadi alternatif yang cocok untuk pembentukan seorang anak, terlebih khusus untuk membangun kedisiplinannya. Ini juga menjadi motif mendasar orangtua untuk memasukan anak mereka ke sekolah berasrama.

Lantas, bagaimana menghindari kekerasan di sekolah berasrama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun