Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Satu Arah Sumpah Xavi Hernandez dan Tuah Roberto Lewandowski

8 September 2022   09:18 Diperbarui: 8 September 2022   10:46 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Lewandowski menyumbang tiga gol ke gawang. Foto: AFP/Pau Barrena via Kompas.com

Kemenangan besar Barcelona di laga perdana Liga Champions kontra Viktoria Plzen dini hari tadi WIB seolah membangkitkan kejayaan Barca di masa lalu. Tiga musim terakhir, terlebih lagi musim lalu, Barca kehilangan daya sihirnya di Liga Champions. 

Namun, di laga perdana kualifikasi grup F, Barcelona tampil dominan atas tamunya yang berstatuskan juara Czech itu. Dominasi itu begitu nampak dari penguasaan bola sepanjang laga, juga jumlah gol yang dijebloskan ke gawang J. Stanek.  

Kemenangan Barca dini hari tadi WIB (8/9) memberikan suntikan moral. Berada di grup yang cukup sulit, Barca memerlukan kemenangan dengan tim seperti Plzen. 

Berada di grup C, Barca juga akan bersua kontra Bayern Munchen dan Inter Milan. Dua tim ini bisa menjadi tantangan serius untuk Barca melaju ke babak selanjutnya, sekaligus ujian yang cocok untuk mengukur kualitas skuad tim.

Pastinya, Barca tak mau tersandung seperti musim  lalu, di mana tergeser di kualifikasi grup. Musim ini, Barca mempunyai kualitas untuk berlangkah jauh, termasuk tembus final Liga Champions.  

Kemenangan kontra Plzen juga menjadi awalan yang penting untuk Barca. Target meraih trofi Liga Champions tentunya berada di benak Barca, yang mana menghabiskan banyak uang di jendela transfer pemain musim lalu.

Xavi Hernandez sangat berharap agar timnya bisa mencapai panggung juara Liga Champions musim ini. 

Mantan pemain Barca ini bahkan menyatakan bahwa apabila Barca gagal meraih trofi Liga Champions musim ini, dia lebih baik pulang ke rumah dan berada dengan keluarganya. 

Kata-kata Xavi ini menyiratkan ambisi kuatnya sebagai pelatih. Dengan komposisi skuad yang mumpuni, Xavi bisa mengantarkan timnya untuk kembali berjaya di Eropa. 

Lebih jauh, hal itu juga menunjukkan keseriusan Xavi untuk bersaing di Liga Champions. 

Walau Xavi enggan untuk menyebut status Barca sebagai salah satu favorit di Liga Champions musim ini, namun Xavi menilai bahwa timnya mempunyai ambisi dan tujuan yang jelas untuk memenangkan si "Kuping Besar" pada musim ini. 

Ambisi seperti ini sangatlah dibutuhkan untuk sebuah tim. Keraguan kerap kali melemahkan, dan bahkan menghilangkan motivasi untuk mengeluarkan performa terbaik. 

Sebagai pelatih, Xavi menunjukkan ambisi yang kuat untuk sukses di Liga Champions. Ini menjadi salah satu bekal kuat bagi Barca untuk kembali berjaya. 

Ambisi Xavi berjalan dengan performa anak-anak asuhnya di laga pertama Barca di kualifikasi grup Liga Champions. 

Xavi sedikitnya melakukan rotasi pemain. Ansu Fati, Frengkie de Jong, F. Kessi, J. Alba, dan Sergio Roberto dimainkan sejak menit pertama. 

Lalu, F. Torres, M. Depay, dan G. Pique,masuk di babak kedua. Rotasi ini terbayar dengan performa yang sangat meyakinkan. 

Kualitas kedalaman skuad Barca akan menjadi salah satu alasan di mana Barca akan menjadi salah satu kekuatan yang perlu diwaspadai di Liga Champions pada musim ini. 

Di balik kedalaman skuad itu, salah satu hal yang patut digarisbawahi adalah peran Roberto Lewandowski (34 tahun). 

Pemain timnas Polandia mencetak hattrick dalam debut perdananya sebagai pemain Barca di Liga Champions. Keberhasilan Lewandowski seolah membahasakan ungkapan bahwa Lewandowski memakai baju yang berbeda, tetapi performa  tetap sama. 

Ya Lewandowski dinilai sebagai salah satu striker tersubur untuk konteks Liga Champions. Bersama Munchen, Lewandowski menjadi lumbung gol di Eropa. 

Di tengah kegemilangan striker muda seperti Erling Haaland di Manchester City dan Kylian Mbappe di PSG, Lewandowski sepertinya tak mau begitu saja kehilangan panggung dari dua striker muda, yang mana mencatatkan dua gol di laga perdana Liga Champions kemarin (7/9). 

Tiga gol yang dibuat oleh mantan pemain Bayern Munchen itu membuat Barca berharap kuat untuk meraih prestasi terbaik di Liga Champions musim ini. 

Dua gol tercipta lewat tendangan akurasi yang cukup elegen, di mana Lewandowski bisa memanfaatkan cela sempit di antara para pemain belakang lawan. 

Sementara gol satunya lagi tercipta berkat kejelian membaca arah bola umpan O. Dembele. Gol Lewandowski lewat tandukan kepala itu menegaskan inting Lewandowski dengan pergerakan rekan-rekan setimnya. 

Lewandowski  bisa mematikan dalam membaca arah bola, mencari celah, dan sekaligus mencetak gol dari sisi sempit. Kemampuan ini adalah modal berharga bagi Barca saat bermain dengan tim-tim yang cenderung bermain rapat.  

Musim ini, Lewandowski bisa menjadi tuah berharga untuk Barcelona. Kedalaman skuad yang mumpuni bisa menopang kerja Lewandowski agar tampil pada level terbaik, sekaligus menjadi menjadi pencetak gol untuk Barca. 

Tuah Lewandowski itu berjalan searah dengan sumpah sekaligus ambisi xavi Hernandez di Liga Champions. Jalan untuk menjadi juara bukanlah langkah yang mustahil apabila menimbang kedalaman skuad Barca saat ini, termasuk peran dan pengaruh Roberto Lewandowski untuk tim. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun