Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Thomas Tuchel Dipecat, Korban Kedua, dan Efeknya untuk Chelsea

7 September 2022   17:08 Diperbarui: 8 September 2022   02:35 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua pelatih menjadi korban pemecatan setelah laga perdana kualifikasi grup Liga Champions 2022/23 dini hari tadi WIB (7/9/22). 

Adalah Domenico Tedesco dipecat dari kursi pelatih RB Leipzig setelah menderita kekalahan 4-1 dari Shaktar Donetsk di Red Bull Arena. 

Pelatih yang memberikan kesuksesan untuk RB Leipzig di DFB Pokal Jerman dan turut mengantarkan Leipzig di semifinal Piala Eropa musim lalu ini menjadi pelatih pertama yang menjadi korban pemecatan. 

Kekalahan besar dari Shaktar menjadi kiprah terakhir untuk Tedesco. Kalau dirunut lebih jauh, pemecatan ini hanyalah kulminasi dari hasil buruk yang menimpa Leipzig di liga domestik. 

Saat ini, Leipzig berada di urutan ke-11 klasemen sementara Bundesliga Jerman. Akhir pekan lalu, Leipzig juga menderita kekalahan besar 4-0 dari Eintracht Frankfurd di Bundesliga. 

Jadi, pemecatan Tedesco hanyalah akibat dari rentetan hasil buruk yang dialami Leipzig sejauh ini. 

Selang beberapa jam dari kabar pemecatan Tedesco, Thomas Tuchel pun menghadapi nasib yang sama. Tuchel dipecat sebagai pelatih Chelsea. 

Di dalam pernyataan resminya, Chelsea menyampaikan terima kasih untuk Tuchel dan stafnya atas segala kontribusi untuk Chelsea, termasuk pencapaian juara Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia antar klub. 

Dengan ini, Tuchel menjadi korban kedua dari hasil Liga Champions dini hari tadi.

Dini hari tadi WIB, sebagaimana Leipzig, Chelsea juga menderita kekalahan yang cukup menyakitkan dari Dinamo Zagreb (1-0) di Stadion Maksimir, Krosia (7/9/22). 

Yang membuat kekalahan ini menyakitkan karena Chelsea mempunyai komposisi skuad yang lebih mentereng daripada yang dipunyai oleh Zagreb. Seyogianya, Chelsea mampu mengalahkan Zagreb. 

Terlebih lagi, Chelsea menurunkan 4 pemain baru, yakni Pierre Emerick-Aubameyang, Raheem Sterling, Kalidou Koulibaly, dan Wesley Fofana. Marc Cucurella diturunkan di babak kedua. Hanya Zakaria, yang adalah salah satu pemain baru Chelsea yang tak dimainkan di dalam kontra Zagreb.

Untuk mendatangkan ke-4 pemain in ini Chelsea harus menggelontorkan harga yang tak sedikit. Chelsea terbilang sebagai tim yang royal dalam urusan belanja pemain di Liga Inggris.

Total 323 juta Euro bayaran yang dikeluarkan Chelsea untuk membeli pemain baru. Akan tetapi, bayaran itu seolah tak bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Todd Boehly rupanya mengikuti rekam jejak pemilik sebelumnya, Roman Abramovich. Sewaktu masih menjadi pemilik Chelsesa, Abramovich terbilang sebagai pemilik yang tak ada ampun dalam urusan pemecatan pelatih apabila performa tim tak berjalan sesuai rencana. 

Menariknya, langkah pengusaha asal Rusia itu selalu berbuah hasil positif. Hampir setiap pelatih baru yang tiba ke Chelsea langsung memberikan efek positif. 

Misalnya, Thomas Tuchel yang menggantikan peran Frank Lampard menjelang pertengahan musim 2020/21. Di awal musim, Lampard mendatangkan beberapa pemain muda nan bertalenta. 

Namun, proyek Lampard itu tak memberikan hasil positif di lapangan hijau. Performa klub asal kota London itu jeblok di musim kedua Lampard sebagai pelatih Chelsea.

Jalan Chelsea tertatih-tatih di Liga Inggris dan Eropa. Harga yang digelontorkan berbanding terbalik dengan performa tim. 

Tanpa memikirkan popularitas dan status legenda Lampard di mata suporter Chelesa, Abramovich berani untuk memecat Lampard dan langsung mengontrak Tuchel yang juga barusan dipecat dari PSG. 

Langkah Abramovich berbuah manis. Selain Chelsea masuk 4 besar Liga Inggris di akhir musim 20210/21, Tuchel juga berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City di final. 

Tak hanya itu, Tuchel juga berhasil mempersembahkan trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia antar klub. Dengan ini dalam karier semusim lebih, Tuchel berhasil mempersembahkan tiga trofi untuk Chelsea. 

Musim lalu, perjalanan Chelsea berada pada jalur yang tak konsisten. Tetap masuk tiga besar, namun Chelsea nihil dari raihan trofi. 

Situasi musim lalu juga diiringi dengan pergantian kepemilikan klub. Abramovich yang pergi sebagai pemilik Chelsea karena imbas dari perang antara Rusia dan Ukraina meninggalkan situasi yang cukup rumit untuk klub. 

Beberapa orang terdekat Abramoivich yang juga berkarier untuk kepentingan klub juga memutuskan untuk pergi dari Stamford Bridge. Tuchel sendiri merupakan pelatih yang ditunjuk oleh Abramovich, namun pemilik baru Boehly masih memercayakan pelatih asal Jerman ini.

Bahkan Boehly juga mendukung Tuchel di jendela transfer pemain. Hal itu nampak dari jumlah uang digelontorkan klub untuk membeli pemain baru.

Namun, kepercayaan Boehly itu ternyata cepat luntur. Kekalahan dari Dinamo Zagreb menjadi titik puncak dari kesabaran pemilik klub untuk mengakhiri kerja sama dengan mantan pelatih Borussio Dortmund itu. 

Chelsea juga menghadapi situasi rumit id Liga Inggris. Dari lima laga, Chelsea baru mengumpulkan 10 poin dan sudah menderita kekalahan dari Southampton dan Leeds United.

Dengan ini, pemecatan Tuchel tak lepas dari performa tak stabil Chelsea di Liga Inggris. 

Efek pemecatan bisa serupa dua sisi dari koin. Pada satu sisi, langkah itu terbilang tergesa-gesa karena Tuchel belum sepenuhnya membangun tim yang dihuni oleh beberrapa pemain baru. 

Aubameyang dan Fofana baru bergabung ke Chelsea menjelang beberapa hari jendela transfer ditutup. Tentu saja, mereka belum sepenuhnya beradaptasi dengan iklim klub. 

Bagaimana pun, Tuchel membutuhkan waktu untuk bekerja sama dengan para pemain baru. Menghakimi Tuchel dari 6 laga sejauh ini terlihat sebagai keputusan yang terburu-buru. 

Pada sisi lain, pemecatan itu diambil agar performa klub tak semakin terjerembab pada jurang kemerosotan. Mau tak mau, Boehly mengambil langkah cepat agar Chelsea tak ketinggalan kereta di Liga Inggris dan tergeser terlalu dini di Liga Champions. 

Persoalan untuk Chelsea adalah menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan Tuchel. Langkah itu tak gampang. Persedian pelatih berkualitas sangatlah terbatas.

Selain itu, beberapa pemain yang berada di skuad Chelsea merupakan preferensi Tuchel, dan pastinya dibeli karena dipandang sesuai dengan taktik Tuchel. 

Menjadi persoalan ketika pelatih baru tak begitu cocok dengan pemain yang dibeli Tuchel di jendela transfer musim panas lalu. Selain siap-siap berada di bangku cadangan, Chelsea juga rugi dari sisi keuangan. 

Pemecatan Tuchel barangkali mengejutkan. Akan tetapi, langkah ini akan menjadi biasa-biasa saja apabila Chelsea sudah mengenal dengan baik pemilik klub baru, Todd Boehly. 

Boehly mengambil langkah berani nan gesit. Musim baru dimulai. Masih banyak hal yang bisa terjadi, termasuk upaya pelatih baru untuk membangun skuad Chelsea pada jalur yang tepat. 

Namun, langkah berani itu nampak tergesa-gesa apabila performa Chelsea tak membaik, tetapi malah terus merosot.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun