Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Akibatnya Terlalu Bergantung pada Orang Dalam Saat Seleksi Masuk Kerja

31 Agustus 2022   20:25 Diperbarui: 11 Oktober 2022   18:37 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi relasi kantor| Foto: Freepik/press foto via Kompas.com

Akibatnya bisa beragam. Umumnya, akibat dari orang dalam sangat memberikan efek negatif pada kinerja sebuah institusi kerja.

Salah satunya hal itu sudah jelas meruntuhkan kapabilitas sebuah institusi. Kinerja dunia kerja bisa terpengaruh. 

Kalau hal itu terjadi di lingkup pendidikan sebagai seyogianya sebagai locus yang harus menghidupi dan menerapkan nilai-nilai kebajikan, seperti kejujuran, maka hal itu mencederai kapabilitas institusi pendidikan. 

Lebih jauh, jika fenomena orang dalam terjadi dan sudah berakar di tempat kerja, maka hal itu bisa mempengaruhi iklim dan sistem kerja. 

Sistem kerja berjalan seturut relasi balas jasa pada orang dalam. Iklim kerja bisa berat sebelah, karena ada pekerja yang patuh pada pemimpin tertentu, yang nota bene dipandang sebagai orang dalam, daripada pada pemimpin yang lainnya. 

Ujung-ujungnya, sistem kerja jadi timpang. Bisa juga terjadi pengelompokan atau faksi di institusi kerja yang terbagi berdasarkan pengaruh orang dalam di lingkup kerja.

Semakin kuat dan sering seseorang menjadi "orang dalam" dalam melakukan penerimaan atau pun pengangkatan posisi dan status seorang pekerja, semakin besar pula orang-orang yang mengekor orang tersebut untuk menjadi bagian dari kelompoknya.

Akibat lainnya adalah pengabaian pada kualitas pekerja atau pun peserta didik karena digeser oleh faktor nepotisme. Teman dan anggota keluarga dinomorsatukan, dan kualitas dari yang diterima pun tak terlalu dipedulikan.

Masalah lanjutnya ketika orang yang diterima lewat jalur orang dalam itu tak berperforma seturut standar institusi kerja. Kualitas instiuasi bisa terpengaruh, dan orang dalam pun mendapat sorotan.

Selain itu, fenomena orang dalam juga membentuk pola pikir untuk jangka waktu yang panjang. Bukan tak mungkin hal itu malah menimbulkan siklus yang terus berulang dari generasi ke generasi di instituasi tertentu.

Apabila sudah menjadi siklus yang kuat, maka sistem orang dalam itu akan sulit untuk diruntuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun