Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Efek Kemenangan Manchester United dan Pesannya untuk Liverpool

23 Agustus 2022   06:23 Diperbarui: 23 Agustus 2022   06:25 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadon Sancho merayakan golnya ke gawang Liverpool. FOTO: AFP/Paul Ellis via Kompas.com

Dua kekalahan dari dua laga perdana untuk Manchester United (MU) barangkali menjadi salah satu referensi untuk memprediksi performa Setan Merah menyambut tamunya, Liverpool di pekan ke-3 dalam lanjutan Liga Inggris musim 2022/23 di Old Trafford. 

Ditambah lagi dengan dua kekalahan MU dari Liverpool di Liga Inggris musim lalu menjadi bayang-bayang yang mungkin juga belum terhapus dengan baik.

Petaka bisa saja kembali di Old Trafford. Mohamed Salah yang merupakan salah satu pemain yang menjadi momok untuk pertahanan MU masih berada di Liverpool. 

Ternyata petaka itu tak terjadi. MU berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. Tentu saja, kemenangan ini memberikan efek yang sangat positif untuk MU.

Efeknya paling pertama adalah mengembalikan mentalitas MU pada jalur yang tepat. Kemenangan kontra Liverpool sangatlah penting untuk MU agar bisa bangkit dan bersaing di Liga Inggris. 

Tak gampang mengalahkan Liverpool yang masih berada dalam kondisi stabil di beberapa musim terakhir di Liga Inggris. Namun, MU berhasil menunjukkan bahwa tak ada yang mustahil untuk menundukkan tim besutan Jurgen Klopp itu. 

Dengan ini, MU tak merasa inferior di hadapan Moh Salah dan kawan-kawan. Malahan, Ten Hag mampu meyakinkan anak-anak asuhnya untuk keluar dari bayang-bayang inferioritas di hadapan kekuatan Liverpool. 

Tak ayal, kemenangan ini bisa memberikan efek yang kuat untuk MU memperbaiki performa di laga-laga yang mendatang. Kehadiran Casemiro di lini tengah bisa menambah suntikan baru untuk skuad MU. 

Efeknya juga pada peran Ten Hag sebagai pelatih.  Kepercayaan diri pelatih asal Belanda ini bisa ikut terangkat bersamaan dengan keberhasilan anak-anak asuhnya mengalahkan Liverpool. 

Performa MU dalam meladeni tamunya sangat solid. Ten Hag mampu membuat pasukan Liverpool agak kewalahan untuk menembus barisan belakang MU, dan malah MU yang cenderung tampil menyerang.

Ten Hag mampu mengangkat mentalitas permainan MU untuk tampil dominan atas Liverpol. Mentalitas ini seolah menunjukkan wajah sesungguhnya MU sebagai salah satu tim elit di Liga Inggris, dan bukannya tim kacangan yang dinilai karena dua kekalahan sebelumnya. 

Efek lanjutnya juga pada kepercayaan suporter MU untuk mantan pelatih Ajax dan tim yang dibangunnya.  Kepercayaan suporter MU pastinya runtuh setelah menyaksikan dua kekalahan menyakitkan dari dua tim yang di atas kertas berada di bawah kekuatan MU. 

Namun, kemenangan dini hari tadi WIB membangkitkan dukungan untuk Ten Hag dan skuadnya. Juga, ini menjadi alasan untuk suporter mendukung Ten Hag menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai pemain cadangan seperti yang ditetapkannya dalam laga kontra Liverpool.

Ten Hag berani bertaruh dan fokus pada skema permainan tim. Alhasil, MU berhasil meladeni permainan Liverpool.

Kemenangan ini sangatlah penting untuk suporter MU. Barangkali suporter MU belum melupakan ejekan suporter Liverpool, baik di Old Trafford dan Anfield ketika timnya kalah dengan skor besar di Liga Inggris musim lalu. 

Kemenangan di Old Trafford musim ini menjadi benih yang bisa membangkitkan kepercayaan diri suporter. Liverpool bukanlah tim yang perlu ditakuti, karena MU sudah berhasil meruntuhkan kekuatan Liverpool di Old Trafford. 

Kemenangan MU kontra Liverpool sangat berdampak kuat pada mentalitas MU dan afmosfir di kubu MU. Mentalitas tim terangkat, dan barangkali terlahir kembali, dan dukungan suporter MU untuk Ten Hag dan anak-anak asuhnya pun ikut menguat.

Ketika kemenangan di Old Trafford memberikan aura positif untuk MU, kekalahan pun menjadi catatan serius untuk Liverpoool. Tak ayal, Liverpool harus kehilangan 7 poin dari 3 laga perdana, dan sejauh ini hanya berhasil mengumpulkan 2 poin dari dua laga seri sebelumnya.

Tentu saja, hal ini patut dicemaskan karena iklim Liga Inggris yang sangat menekankan konsistensi setiap tim untuk meraih kemenangan. Tanpa konsistensi untuk meraih setiap poin bisa bermuara pada jalan keluar dari arena pacuan menjadi juara.

Kendati musim kompetesi masih awal, kekalahan Liverpool menjadi awasan yang cukup kuat. Ada pelbagai pos yang patut segera dibenahi, termasuk efektivitas Liverpool yang tampak menurun.

Pada titik ini, absennya beberapa pemain penting sangatlah berpengaruh untuk Liverpool. Thiago Alcantara yang kerap menjadi diregen di lini tengah Liverpool, dan pemain yang berpengaruh untuk laga-laga penting yang dimainkan oleh Liverpool sementara menepi karena faktor cedera. 

Kendati Liverpool mendominasi laga, namun Liverpool membutuhkan sosok pemain tengah yang mempunyai visi dalam meruntuhkan pertahanan lawan. 

Thiago terbilang sebagai aktor penting dari permainan Klopp, di mana pemain timnas asal Spanyol ini bisa mengatur ritme permainan Liverpol. Thiago sangat jeli tentang kapan saat mengontrol bola dan kapan melakukan serangan ke pertahanan lawan. 

Ketika Thiago absen, Klopp memainkan pemain senior Milner dan Henderson. Liverpool tampil solid tetapi kreativitas di lini tengah tak begitu nampak.

Selain itu, Liverpool tampaknya mulai merasakan efek dari kehilangan Sadio Mane. Mane yang pindah ke Bayern Munchen di jendela transfer musim ini menjadi bagian terpenting dari skema tiga penyerang Liverpool di lima musim terakhir.

Ketika Mane pergi, Klopp hanya mempunyai pilihan Moh Salah dan Firmino. Salah masih mempertahankan konsistensi semenjak didatangkan dari AS Roma. Sementara itu, peran Firmino mulai berkurang.

Barangkali jika Darwin Nunez tak dihukum karena ganjaran kartu merah di laga pekan lalu, Firmino mungkin berada di bangku cadangan. Firmino di turunkan sebagai pemain tengah karena Klopp sepertinya tak memiliki pilihan. 

Diego Jota sementara menderita cedera. Nunez dihukum karena kartu merah. L. Diaz, Firmino, dan Salah menjadi trio di lini depan dan terlihat sulit menembus barisan belakang MU. 

Pada titik ini, Klopp pastinya merindukan sosok Mane. Kecepatan Mane dan kelihaiannya dalam mencari posisi untuk mencetak gol melengkapi visi dan pergerakan Salah. Tak ayal, kendati Firmino digantikan oleh D. Jota atau pun L. Diaz di lini depan, produktivitas Liverpool tetap terjaga. 

Kekalahan Liverpool menjadi catatan yang cukup mengecewakan dan pesan kuat untuk Liverpool apabila mau menjadi juara Liga Inggris musim ini. 

Liverpool perlu segara bangkit agar tak begitu tertinggal terlalu jauh dari pemuncak klasemen sementara Liga Inggris. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun