Guna menetralisir situasi politik dan tak membawa isu-isu politik terlalu jauh dalam keharmonisan kabinet dan tata pemerintahan, dukungan politik perlu dipertimbangkan dengan langkah-langkah yang bijak.
Terlebih lagi status Prabowo sebagai menteri Pertahanan dan kabinet Jokowi-Maruf dihuni oleh menteri-menteri dari beberapa partai kuat.Â
Suara Jokowi atas dukungan tunggal pada Prabowo bisa saja mempengaruhi laku para politikus lainnya di kabinet, termasuk PDIP, yang merupakan partai penguasa dan yang membawahi Jokowi. Bukan tak mungkin, hal itu bisa menimbulkan goncangan kecil di kabinet.
Namun, ketika Jokowi juga mendukung Ganjar atau pun kelak politikus lainnya, seperti Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024, goncangan-goncangan politik di pemerintahan terhindari.
Pilihan mendukung ala Jokowi lebih pada sisi komunikasi seorang kepala negara yang menghargai keputusan warga negara, yang nota bene bagian dari anggota kabinet dan tata pemerintahan.
Tujuan lebih jauhnya agar komunikasi politik tak pecah gegara dukungan politik. Sebaliknya, dengan memberikan dukungan politik yang bijak dan proporsional, Jokowi tetap menjaga komunikasi politik dan menjauhi kondisi pemerintahan dari goncangan-goncangan politik menjelang Pilpres 2024.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H