Kedua pemain timnas Inggris ini, kendati mempunyai kualitas dribel yang mumpuni, juga bertipe penyerang yang tak begitu lama memegang bola.Â
Grealish dimainkan saat bertemu Liverpool di laga Community Shield. Sementara itu, Guardiola menggantikan tempat R. Mahrez dengan Foden dalam laga kontra West Ham.Â
Bagaimana pun, upaya memanfaatkan kemampuan Haaland juga bergantung pada dukungan rekan setim. Dalam laga kontra Liverpool, tampaknya Haaland kurang mendapat suplai bola dari rekan-rekan setimnya, termasuk dari R. Mahrez yang kerap melakukan penetrasi sendirian di area pertahanan Liverpool.Â
Perubahan taktik bisa menjadi salah satu cara agar pemain Man City bisa memanfaatkan kelebihan Haaland. Performa Haaland dalam laga Man City kontra West Ham bisa menjadi referensi bagaimana Man City bisa memanfaatkan naluri gol Haaland.Â
Lebih jauh, performa Haaland secara tak langsung menjawabi pertanyaan tentang siapa yang akan beradaptasi, Pep Guardiola sebagai pelatih, ataukah Erlih Haaland sebagai pemain.Â
Menimbang gaya Haaland dalam mengancam lawan, mau tak mau Guardiola harus memoles taktiknya agar bisa beradaptasi dengan kualitas yang dimiliki oleh Haaland.Â
Dengan cara seperti itu, baik Guardiola maupun Haaland mempunyai keuntungan yang sama di Manchester City.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H