Akhir pekan ini, Liga Inggris musim 2022/23 dimulai. Musim kompetesi 2022/23 bisa berlangsung seru dan panas apabila menimbang persaingan di antara klub.Â
Persaingan itu diwarnai oleh pembaharuan skuad pada beberapa tim di jendela transfer pemain musim panas ini. Apabila ditelusuri, persaingan memperebutkan Liga Inggris bisa mengerucut pada enem tim: Manchester City, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Manchester United.Â
Tottenham Hotspur termasuk tim yang melakukan belanja besar di jendela transfer pemain pada musim panas. Total ada 6 pemain baru yang masuk ke skuad yang dilatih oleh Antonio Conte.
Ivan Perisic, Fraser Forster, Yves Bissouma, Richardlison, Clemet Lenglet dan Djed Spence adalah para pemain yang bisa menguatkan dan memperdalam skuad Tottenham pada musim 2022/23.
Kedatangan para pemain ini mempertegas ambisi kuat Conte dan niat pemilik klub Daniel Levy untuk mencapai kesuksesan.
Tampaknya keberhasilan Conte di musim lalu menjadi salah satu motor yang memberanikan pemilik klub menggelontorkan banyak uang guna mengiakan keingingan Conte.
Tottenham bergerak cepat dan aktif pada pembelian pemain. Langkah ini sangat berbeda dengan musim-musim sebelumnya, di mana Tottenham cenderung membeli pemain untuk menutup lubang yang kosong dalam tim atau juga sekadar memenuhi tuntutan pelatih.
Jadinya, pilihan pemain juga tak terlalu spesifik. Cenderung bergantung pada ketersediaan pemain di bursa transfer. Â
Kali ini, Tottenham di era Conte sangat berbeda. Conte memilih pemain yang benar-benar cocok untuk memperkuat sistem yang sementara dibangunnya di Tottenham. Selain itu, Tottenham berani untuk membayar mahal untuk beberapa pemain.Â
Ini menunjukkan kejelasan Conte untuk membangun Tottenham, di mana tak sekadar berada di 6 atau 4 besar. Lebih dari itu, Tottenham harus meraih kesuksesan di Inggris maupun di Eropa.Â
Conte tiba di Tottenham pada bulan November lalu ketika kondisi tim dalam ketimpangan. Performa Harry Kane dan rekan-rekannya terpuruk. Peluang masuk 4 besar kompetesi Liga Inggris terlihat mustahil.
Akibatnya, klub memecat Nuno Espirito Santo dari kursi pelatih. Lalu, Tottenham mendekati Conte untuk mengambil alih kursi pelatih.Â
Tottenham terbilang nekat dan berani mendekati Conte. Pasalnya, Manchester United (MU) sempat diisukan untuk mengontrak Conte, namun negosiasi kandas karena MU terlihat enggan untuk mengiakan persyaratan-persyaratan yang dilayangkan Conte.Â
Conte bukan saja pelatih yang gampang tunduk pada klub yang dilatihnya. Terbukti saat keputusan Conte meninggalkan Inter Milan selepas memberikan tim Biru HItam itu gelar Scudetto musim 2020/21.
Gegara perbedaan pendapat dengan pemilik klub, termasuk soal transfer pemain, Conte memilih angkat kaki dari San Siro. Karakter seperti ini kerap kali membuat tim-tim yang hendak mendapatkan jasa dari mantan pelatih Chelsea dan Juventus ini berpikir banyak kali.Â
Kendati demikian, rekam jejak Conte sebagai pelatih yang sukses tak bisa diragukan. Tercatat Conte pernah sukses meraih trofi Liga Italia bersama Juventus dan Inter Milan. Juga, Conte pernah mencicipi trofi Liga Inggris ketika melatih Chelsea di musim 2016-17.
Catatan sejarah ini menjadikan Conte sebagai salah satu pelatih yang diincar oleh tim-tim besar Eropa. Selain itu, Conte juga mempunyai identitas yang jelas dalam hal membangun formasi tim.Â
Besar kemungkinan, di Tottenham Conte akan sering memainkan formas 3-4-3.Â
Conte termasuk salah satu pelatih yang pro dengan sistem 3 bek. Formasi ini kerap dimainkan Conte, baik sewaktu melatih klub di Italia maupun di Inggris.Â
Belum ada kepastian dari 3 bek yang regular di turunkan. Yang pasti, Conte berpeluang melakukan rotasi di antara bek. Kedatangan bek baru seperti Clement Lenglet dan Djed Spence bisa menguatkan rencana 3 bek ala Conte.Â
Tiga penyerang Richarlison, Harry Kane, dan Son Heung-min bisa menjadi trio yang menggoncang Liga Inggris musim depan. Kendati Richardlison baru bergabung, namun pengalamannya bersama Everton bisa  tak menyulitkan penyerang asal Brasil ini.Â
Lalu, kehadiran Yves Bissouma bisa menjadi salah satu faktor dalam mengubungkan formasi 3 bek dan lini depan Tottenham. Gelandang yang berpostur jangkung ini bisa menjadi kunci Tottenham dalam mengontrol dan menjaga keseimbangan di lini tengah.
Atas komposisi skuadnya ini, Conte tampak optimis. Conte menilai timnya lebih baik dari musim lalu, dan ini bisa membuat performa tim lebih baik dari musim sebelumnya.Â
Walau demikian, Conte juga meiliki perasaan psimis melihat peta kekuatan yang dimiliki oleh Liverpool dan Manchester City. Hegemoni kedua tim ini sudah berlangsung di beberapa musim terakhir, dan kemungkinan tren ini terus dilanjutkan hingga musim 2022/23.
Salah satu alasan yang dilihat Conte pada kuatnya hegemoni kedua tim ini adalah faktor pelatih. Baik Jurgen Klopp di Liverpool dan Pep Guardiola di Man City sudah melatih dalam jangka waktu yang relatif lama.
Alhasil, kedua pelatih mengenal skuadnya dengan baik, dan terbiasa dengan iklm sepak bola Inggris. Ini yang membuat dominasi kedua tim agaknya sulit tergganggu.Â
Di tengah situasi ini, Conte coba membangun optimisme di dalam skuad. Conte menilai bahwa Tottenham berada pada jalur yang tepat. Â
Latihan selama uji coba pramusim menunjukkan keseriusan Conte untuk mengarungi Liga Inggris sekaligus membuktikan bahwa Tottenham sementara berada pada jalan yang tepat. Â
Secara umum, Conte berupaya membangun mentalitas, kekuatan fisik para pemain, dan kondisi kesehatan mereka guna menghadapi ketatnya persaingan di Liga Inggris. Cara ini bisa juga menjadi salah satu cara untuk tetap tampil konsisten.Â
Tottenham berhasil tembus 4 besar pada musim lalu. Hasil ini tak lepas dari kerja keras Conte.Â
Karena ini pula, tak berlebihan jika Tottenham berasa lebih pada musim 2022/23, di mana tim asal kota London ini bisa mencapai kesuksesan.Â
Tottenham belum pernah mencicipi trofi di daratan Inggris. Investasi besar di awal musim ini bisa membahasakan keyakinan kuat Tottenham pada Conte untuk mengakhiri penantian yang cukup panjang.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H